Menakjubkan ! Tsunami/Gempa Perluas Wilayah Pesisir Nias Utara 500 Meter

Bagikan Berita :

Habitat Terumbu Karang Laut Warnai Daratan Pantai Tureloto

MartabeSumut, Nias Utara

Berbagai peristiwa perubahan alam dan bentuk permukaan bumi sepertinya terjadi di Kepulauan Nias sejak 7 tahun silam. Pasalnya, pasca bencana Tsunami pada Desember 2004 disusul gempa berskala 8,6 SR 28 Maret 2005, secara ajaib daratan pesisir pantai Nias Utara bertambah luasnya. Batasan air laut surut ke belakang sekira 500 Meter sementara puing-puing ekosistem tertinggal di permukaan tanah. Tak heran, habitat laut semisal terumbu karang, yang biasanya hidup di dasar air, kini justru jamak mewarnai daratan Pantai Tureloto Kec Lahewa Kab Nias Utara. Satu kawasan wisata yang sebelumnya tidak tertata apik, namun terumbu karang yang menyerupai ‘otak-otak’ manusia itu kini dilirik/direncanakan pemerintah setempat sebagai salah satu alternatif lokasi wisata rekreasi.

Untuk bisa sampai ke Pantai Tureloto Kec Lahewa Kab Nias Utara tidak pula memakan waktu lama. Jalan aspal berliku dan bergelombang bisa ditempuh berkisar 1,5 – 2 jam dari Kota Gunung Sitoli. Perjalanan MartabeSumut yang kebetulan mendampingi Pemkab Nias Utara meninjau langsung, belum lama ini, tiba di lokasi sekira pukul 15.05 WIB dengan mengendarai 3 unit mobil. Setelah sampai di pintu masuk, keajaiban alam yang sulit diterjemahkan akal telah tertangkap mata telanjang dari kejauhan. Bukan apa-apa, onggokan ‘otak-otak terumbu karang’ di penjuru daratan spontan memunculkan hasrat untuk menjamah. Ratusan bahkan mungkin ribuan terumbu karang berbagai ukuran terpencar kokoh menghiasi bibir pantai. Sementara hamparan luas pasir putih sudah terasa sejuk dipandang tatkala berbaur dengan air dan populasi udang kecil yang berkeliaran.

Sesaat mengamati, tersirat kagum atas fakta evolusi geogravis bumi yang sulit terlukiskan kata-kata. Satu persatu rombongan kami turun dari mobil. Tanpa ada yang memerintah masing-masing menghampiri ‘otak-otak’ dengan perasaan takjub. Beberapa penduduk sudah pula mendirikan pondok-pondok hunian serta persinggahan untuk pengunjung. Mereka menjajakan ikan Kerapu segar serta jenis tangkapan nelayan lain untuk selanjutnya di-asap-kan melalui oven. “Luar biasa, saya menduga ada 500-an Meter pertambahan luas lahan akibat gempa dan tsunami lalu. Semua terumbu karang mirip sekali dengan otak-otak manusia,” kata Asisten II Kab Nias Utara Yuli’aro Gea, sambil mengakui baru pertama kali berkunjung.

Pelestarian Habitat

Berjalan pelan mengitari keunikan pantai, Yuli’aro Gea pun berbincang-bincang kecil dengan beberapa staf. Kemudian menyatakan tekad serius melestarikan habitat ‘otak-otak terumbu karang’ yang terdampar di Pantai Tureloto sejak 7 tahun silam. “Potensi Pantai Tureloto ini akan kita kembangkan agar semakin indah dipandang mata,” cetusnya kepada Kadis Pariwisata Nias Utara Fanotona Zega.

Menanggapi hal tersebut, Fanotona Zega menyatakan setuju karena jauh-jauh hari juga menyimpan kagum mendalam mengamati ‘otak-otak’ dasar laut yang ‘mampir’ ke habitat baru daratan Pantai Tureloto. “Kami sedang menyusun program pengembangan wisata pantai di Kab Nias Utara. Relokasi penduduk/bangunan nelayan di sini bakal diatur. Pertambahan lahan yang ada sekarang secara otomatis dikelola pemerintah,” katanya berkeyakinan. Kunjungan Asisten II Kab Nias Utara Yuli’aro Gea ke Pantai Tureloto juga didampingi Kadis Perindag Nias Utara Duhu Zaro Zega, Camat Lahewa Kornelis Zalukhu, Staf Pemkab Nias Utara, Kadis Perikanan Kelautan Nias Utara Taruli Zega, Kabag Pengembangan dan Produksi Pangan/Agribisnis Biro Perekonomian Setdaprovsu Ernita Bangun, SE, MAP, serta Staf Biro Perekonomian Setdaprovsu Ahmad Sofian dan Budi. (MS)

Bagikan Berita :

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here