www.MartabeSumut.com, Medan
Musibah menimpa Esminar br Hasibuan (82), warga Jalan Pelajar Gang Sosial Belakang Stadion Teladan Medan, Rabu (17/4/2019) pukul 09.00 WIB. Pasalnya, saat akan mencoblos di TPS X kawasan TPI Kelurahan Teladan Timur Kec Medan Kota, Esminar justru ditabrak Honda Beat warna hitam plat BK 2567 AAB. Kendati sempat dibawa ke RSU Madani, namun nyawa Esminar tak bisa diselamatkan.
Saksi mata, Jannes Sianipar (64/foto), saat dikonfirmasi www.MartabeSumut.com di lokasi kejadian, membeberkan, peristiwa bermula tatkala Esminar berjalan mendatangi TPS X, sekira 100 Meter dari rumahnya. Didampingi anaknya Pai Marpaung, Esminar pun menyebrangi bahu Jalan Pelajar menuju kawasan TPI. Nah, ketika Esminar dan Pai menyebrang, tiba-tiba Jannes melihat Honda Beat warna hitam plat BK 2567 AAB melaju dengan kecepatan tinggi. Esminar dan Pai ditabrak hingga terpental ke aspal. Pengendara Honda Beat juga jatuh ke jalan. “Beberapa saat kemudian, Pai dan pengendara motor masih bisa berdiri. Namun Ibu Esminar tidak. Dari telinganya keluar darah. Sepertinya kepala korban pecah terbentur aspal,” ucap pria yang sehari-hari berjualan minuman ringan dan rokok di pinggir Jalan Pelajar.
Terpisah, pukul 13.20 WIB, www.MartabeSumut.com mendatangi rumah korban. Tampak para pelayat sudah memenuhi rumah Esminar. Anak korban, Pai Marpaung, saat dikonfirmasi M24 menjelaskan, 1 sepeda motor memang tiba-tiba menabrak keras dirinya dan sang ibu sehingga terjatuh ke aspal. “Saya masih bisa bangkit dan berdiri. Namun ibu tergeletak kaku. Darah mengalir dari kepalanya,” ucap Pai lesu. Mengetahui kondisi ibunya, Pai spontan mengambil mobil dari rumah dan melarikan Esminar ke RSU Madani. “Tapi Tuhan berkehendak lain, ibu meninggal di rumah sakit. Mungkin sore ini langsung kami kuburkan,” aku Pai. Tatkala disinggung sepeda motor penabrak masih diamankan di depan rumah salah satu warga, Pai mengaku tidak tahu. Ketika ditanya bagaimana laporan polisi atas tabrakan tersebut, Pai juga enggan berkomentar banyak. Lebih aneh lagi, Pai seolah-olah tidak terlalu mempersoalkan si pengendara Honda Beat. “Udahlah, mau apa lagi. Diproses hukum pun kasihan pengendara,” tegas Pai. (MS/DEKS)