MartabeSumut, Medan
Masyarakat Indonesia harus terus memacu sikap kreatif, terampil serta cekatan dalam mengembangkan berbagai peluang khususnya usaha ekonomi berskala kecil, menengah dan besar. Tiga modal itu menjadi sangat penting sebab selain mampu bersaing dalam pasar bebas globalisasi, juga berkorelasi terhadap peningkatan ekonomi diri/keluarga ke arah yang lebih baik dan kondusif.
Imbauan tersebut dilontarkan Dosen Universitas Sumatera Utara (USU) Drs Hendra Mulia, tatkala berbicara pada forum sosialisasi bertajuk “Memanfaatkan Kerjasama untuk Memajukan Kepentingan Bangsa”, Rabu (19/3/2014) pukul 15.00 WIB di aula kantor Kelurahan Teladan Timur Kec Medan Kota Jalan Pelajar/Gang Balai Desa Medan. Di hadapan puluhan peserta, Hendra Mulia menegaskan, kerjasama Indonesia dengan bangsa asing selama ini harus memberi manfaat bagi rakyat Indonesia. “Apa manfaatnya sama kita? Kalau bahan baku dari Indonesia, rakyat perlu menyikapinya dengan kreatif menyediakan bahan baku,” ujarnya. Dia mencontohkan, negara China yang berpenduduk 1,3 miliar, kini membuat telepon seluler (Ponsel) “pintar” melalui industri kreatif rumah tangga (home industry). Hal serupa terjadi pula di Thailand yang mengekspor permen murahan sampai ke Eropa. Kalau kita kreatif, kata Hendra Mulia, permen jahe industri rumah tangga Indonesia bisa dikirim ke luar negeri. “Orang luar menjadikan dirinya kreatif, terampil dan cekatan membaca kepentingan. Kita saja yang kurang jeli melihat peluang,” katanya.
Semangat Kreatif
Pada sisi lain, Hendra Mulia mencontohkan lagi produk ayam goreng KFC Amerika yang saat ini mempunyai puluhan ribu outlet di dunia. Bagi dia, bisnis fast food itu sebenarnya lahir dari semangat kreatif yang tidak ada bedanya dengan membuat tahu goreng isi pinggir jalan. “Dasar pemikiran KFC itu adalah membuat orang lain yang kebetulan berada di jalan raya terbantu. Ternyata sekarang KFC merupakan makanan mewah di Indonesia dan bagi penduduk dunia lain,” akunya. Oleh sebab itu, lanjut Hendra Mulia, sudah saatnya rakyat Indonesia mulai mengembangkan sikap kreatif dan menjalin kerjasama untuk mengembangkan ekonomi yang lebih kondusif. Pembuatan bola sepak di Majalengka yang sudah diakui dunia dapat ditiru oleh masyarakat yang mengelola usaha jasa, konveksi, makanan ringan atau jamu sekalipun.
Sebelumnya, acara yang digelar LSM Gerakan Pemuda dan Mahasiswa Pelestarian Adat dan Budaya bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik Kementerian Dalam Negeri, itu diawali sambutan Lurah Teladan Timur Kec Medan Kota Frans Seno Ranto Halomoan Siahaan, SSTP, MSP, sambutan mewakili Kaban Kesbangpol Sumut AF Hutasuhut dan pembukaan acara oleh Staf Kesbangpol Kemendagri Heru Pramono SE. Sementara itu, usai kegiatan dibuka, MartabeSumut menemui Staf Badan Kesbangpol Sumut AF Hutasuhut. Menurutnya, kegiatan sosialisasi bertujuan meningkatkan ketahanan ekonomi masyarakat termasuk kerjasama ekonomi sinergis dengan semua pihak. Saat ditanyakan apakah kegiatan itu merupakan agenda Kesbangpol Sumut dari alokasi dana hibah terhadap LSM di Sumut seperti tahun-tahun sebelumnya, AF Hutasuhut membantahnya. “Nggak, itu langsung dari Kemendagri. Tahun ini kita tidak punya kegiatan hibah untuk LSM seperti tahun lalu,” terangnya. (MS/GOL)