
www.MartabeSumut.com, Medan
Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU) menggelar Rapat Kerja (Raker) bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut, Selasa pagi (14/9/2021) di gedung Dewan Jalan Imam Bonjol Medan. Dalam kesempatan itu, Kadis Ketahanan Pangan Peternakan Sumut M Azhar Harahap mengungkapkan, permintaan ternak domba tinggi dari negara Malaysia, Arab Saudi, Brunei bahkan Singapura.
BACA LAGI: DPRDSU Tuding Gubsu Lemah Pilih Kepala OPD, Sugianto Makmur Warning Aspan Sofian 3 Bulan
BACA LAGI: Wakil Ketua Komisi E DPRDSU Pertanyakan Pengelolaan Koperasi Pegawai Dinas Pendidikan Sumut
BACA LAGI: DPRDSU Soroti 3 Tahun Gubsu Edy, Hendra Cipta: Biasa-biasa Aja !
BACA LAGI: Selamat Jalan, Farewell to You Bang Leonard Surungan Samosir..!
Pantauan www.MartabeSumut.com, Raker dipimpin oleh Ketua Komisi B DPRDSU H Dhody Thahir, SE, MBA. Tampak anggota Komisi B DPRDSU H Fahrizal Efendi Nasution, SE, Gusmiyadi serta beberapa anggota Komisi B lain. Terungkapnya informasi tentang permintaan domba dari negara luar bermula tatkala anggota Komisi B DPRDSU Fahrizal Efendi Nasution bertanya kepada Kadis Ketahanan Pangan Peternakan Sumut M Azhar Harahap. “Sekarang kan Pemprovsu kerap menyalurkan ternak untuk kelompok tani. Tentu dari sisi ekonomi masyarakat berharap bantuan ternak lembu, sapi dan kambing. Keluhan kelompok tani kita, kenapa permintaan lembu tapi justru domba disalurkan ? Apa pertimbangan bapak memberikan domba,” selidik Fahrizal.
BACA LAGI: Peduli Jurnalis Saat Pandemi Covid-19, Ketua DPRD Sumut Bagi Sembako untuk KAJI Unit DPRD Sumut
Dibutuhkan Negara Luar
Menanggapi pertanyaan politisi Partai Hanura tersebut, Azhar Harahap menjelaskan, usulan permintaan domba memang masuk ke Dinasnya. Apalagi pasaran ternak domba asal Sumut dibutuhkan beberapa negara luar seperti Malaysia, Arab Saudi, Brunei hingga Singapura. “Tinggi permintaan pasar negara asing. Malaysia minta 5.000 ekor/tahun, Brunei 2.500 ekor/tahun dan Arab Saudi butuh 2,5 juta domba/tahun. Makanya dekat pelabuhan Tanjungbalai Asahan dan daerah pantai timur kita jadikan sentra pengembangan ternak domba,” tegas Azhar. Hingga kini, imbuhnya lagi, 5 eksportir domba yang ada hanya mampu mengekspor 3.500 ekor/tahun ke negara luar. “Eksportir domba kita 5. Asosiasi Peternak Kambing Domba telah terbentuk pekan lalu,” ujar Azhar. Selanjutnya Fahrizal menyarankan dilakukan sosialisasi terhadap masyarakat kelompok tani. “Saya rasa perlu disosialisasikan ke masyarakat soal potensi ternak domba,” pintanya.
BACA LAGI: Pupuk Bersubsidi Langka, Komisi B DPRDSU Minta Petro Kimia Awasi 40 Distributor
Prospek Bisnis Menjanjikan
Usai Raker, www.MartabeSumut.com menemui Ketua Komisi B DPRDSU H Dhody Thahir, SE, MBA. Ketua FP-Golkar DPRDSU ini pun mengaku terkejut mendengar informasi Azhar Harahap. Bagi Dhody, ternak domba merupakan prospek bisnis menjanjikan untuk dikembangkan masyarakat Sumut. “Kita perbanyaklah peternak-peternak domba di Sumut supaya dapat memenuhi permintaan negara luar,” ajak Dhody. Masih di ruang Komisi B DPRDSU, www.MartabeSumut.com kembali mengonfirmasi Kadis Ketahanan Pangan Peternakan Sumut M Azhar Harahap. Dia mengatakan, setahun belakangan pihaknya menyusun langkah-langkah terkait peningkatan budi-daya ternak domba di Sumut. Azhar merinci, upaya yang dilakukan mencakup peningkatan mutu genetik domba masyarakat agar besaran dan jumlah kilo domba sesuai standard permintaan. Kemudian pemberian pakan, penyediaan pejantan unggul, perbaikan manajemen peternak serta memilah daerah kluster ternak domba, kambing, sapi bahkan lembu. “Sentra ternak domba kita berada di pantai timur. Diantaranya Kab Langkat, Kab Batubara, Kab Labuhanbatu dan Kota Siantar,” terangnya.
500-700 Kelompok Peternak Domba
Berapa jumlah peternak domba dan kambing di Sumut ? Azhar menyebut sekira 500-700 kelompok. Dia menginformasikan, peluang bisnis beternak domba sudah mulai didiskusikan dengan beberapa negara luar. “Peternak kita memang banyak minta kambing. Namun domba lebih mudah memeliharanya. Kita akan siapkan permintaan domba buat negara luar,” yakinnya.
BACA LAGI: Gubsu Akui Sumut “Juara” 2 Terkorup Indonesia, Partogi Sirait Singgung WTP & Sindir Playing Victim !

BACA LAGI: Dr Jonius Minta Gubsu Sediakan Tes Antigen Gratis 24 Jam & Fasilitas Warga yang Isoman di Rumah
VIDIO: HUT ke-4 KAJI Unit DPRD Sumut Bersama Anak Yatim Piatu Panti Asuhan Al-Marhamah Medan Sunggal
BACA LAGI: Hadiri HUT ke-4 KAJI DPRD Sumut, Zeira & Robert Dorong Bansos ke Panti Asuhan Al-Marhamah
BACA LAGI: Sosialisasi Bahaya Narkoba KAJI Unit DPRD Sumut: 6 Narasumber Ingatkan 1.500 Siswa SMAN 5 Waspada
BACA LAGI: Rayakan Natal di LP Tanjung Gusta Medan, KAJI Unit DPRD Sumut Beri Narapidana 100 Paket Natal
BACA LAGI: HUT ke-1, KAJI Unit DPRD Sumut Berbagi Kasih dengan Lansia di Panti Jompo Harapan Jaya Marelan
BACA LAGI: Aksi Sosial KAJI Unit DPRD Sumut Jelang Idul Fitri 1438 H itu Bikin 106 Anak Yatim Tersenyum
BACA LAGI: Korban Jiwa Gempa Lombok 387 Orang, KAJI Unit DPRD Sumut Salurkan Bantuan Rp. 650 Ribu
Domba di Sumut 756 Ribu
Lalu, berapa jumlah domba kita di Sumut dan jenis apa yang bisa diekspor ke luar negeri ? Azhar menegaskan saat ini domba tersedia mencapai 756 ribu ekor. Sedangkan domba yang dijual/diekspor harus kategori jantan dan betina yang tidak produktif. Selama ini, imbuh Azhar lebih jauh, dombal asal Sumut dibawa ke Jawa. Tapi dengan munculnya permintaan luar negeri, Azhar percaya harganya pasti lebih mahal dibanding dalam negeri. “Setahun terakhir negara lain minta domba ke kita. Domba kita di Sumut 756 ribu ekor. Kita gak jual yang produktif. Kita hanya jual dan ekspor jantan/betina yang tidak produktif. Kita telah sampaikan peluang ini ke masyarakat,” tutup Azhar. (MS/BUD)