MartabeSumut, Medan
Ketua Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) David Susanto mengakui, sebelum kampanye dan saat kampanye Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) dimulai 18 Februari 2013, aktivitas money politics sangat tinggi terjadi. Semua tim sukses maupun ke-5 pasangan Calon Gubernur Sumut (Cagubsu) dan Cawagubsu terindikasi kuat melakukan pelanggaran money politics.

Inilah 5 Pasang Cagubsu/Cawagubsu yang bertarung pada Pilgubsu 7 Maret 2013. Warga Sumut patut jeli agar tak salah menetapkan hati.(Foto: MartabeSumut).
Menurut David, indikasi pelanggaran dari sisi politik uang atau mengandalkan pendekatan money politicsmenempati urutan sangat tinggi terjadi pada 33 kab/kota di Sumut. “Dugaan pelanggaran tertinggi yang kami temukan di lapangan adalah money politics,” kata David kepada MartabeSumut, disela-sela acara debat 5 pasang Cagubsu/Cawagubsu, Jumat malam (1/3/2013) di Hotel Grand Angkasa Medan. Namun saat ditanya lagi pasangan mana saja yang melakukan, bagaimana modusnya, di daerah mana saja dipraktikkan dan apa tindakan Panwaslu, David justru mengelak membeberkan. “Nanti coba tanya sama staf saya lebih rinci ya. Saya kurang ingat data bakunya,” tepis David.
Tiga Kerawanan Pilgubsu
Sebelumnya, Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol Linmas) Sumut Drs H Eddy Syofian, MAP, mengungkapkan 3 kerawanan pascaPilgubsu 7 Maret 2013 digelar. “Saat ini ada 3 kerawanan yang harus diantisipasi semua pihak dalam proses pelaksanaan Pilgubsu 2013,” kata Eddy Syofian kepada MartabeSumut, Selasa siang (4/12/2013) di ruang kerjanya Jalan Gatot Subroto Medan. Mantan Kaban Infokom Sumut itu merinci, 3 kerawanan itu meliputi money politics, sikap apatis/Golput dan aksi kekerasan. Money politics dipastikan Eddy Syofian perlu diwaspadai masyarakat luas agar pemimpin Sumut kedepan bersih dan tidak terbelenggu moral buruk. Sementara sikap apatis dinilainya menjadi masalah yang perlu diantisipasi bersama melalui berbagai kegiatan maupun sosialisasi terbuka menyangkut penyadaran hak politik warga memilih/dipilih. “Jadi kegiatan penyadaran rakyat Indonesia dalam ajang Pilkada, Pilpres, Pileg dan khususnya Pilgubsu 2013 harus terus disuarakan. Tingkat Golput yang tinggi dalam satu Pemilu mencerminkan partisipasi warga yang rendah,” yakinnya. Sedangkan pada sisi kerawanan kekerasan, lanjut Eddy Syofian, menjadi suatu tindakan pelanggaran hukum yang tidak boleh dilakukan kontestan pemilu, tim sukses maupun masyarakat pendukung.
Perjalanan Politik 5 Pasang Cagubsu/Cawagubsu
Patut diketahui, perjalanan politik bersejarah ke-5 pasangan Cagubsu dan Cagubsu periode 2013-2018 sah dimulai saat semuanya telah resmi mendaftar ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut. Pada Jumat (16/11/2012) sekira pukul 08.30 WIB, pasangan Effendi Simbolon-Djumiran didaftarkan partai pendukung seperti PDIP, PPRN serta PDS. Effendi adalah anggota DPR RI F-PDIP sementara Djumiran merupakan mantan anggota KPU Sumut tahun 2004. Pada hari yang sama, selang 2 jam kemudian, sekira pukul 10.45 WIB, Gus Irawan-H Soekirman mendaftar dengan dukungan 24 Parpol. Gus Irawan merupakan mantan Dirut PT Bank Sumut sedangkan H Soekirman adalah Wakil Bupati Kab Sergai. Cagubsu dan Cawagubsu yang paling akhir mendaftar ke KPU Sumut adalah Amri Tambunan dan RE Nainggolan. Kedua nama itu sempat mengalami ‘perdebatan kuat’ di internal Partai Demokrat. Namun berhasil juga mendaftar pada hari Jumat (16/11/2012) pukul 18.00 WIB.Amri Tambunan merupakan Bupati Deli Serdang sementara RE Nainggolan mantan Sekdaprov Sumut.
Sehari sebelumnya, 2 pasangan lain telah mendaftar pada Kamis (15/11/2012). Dimulai oleh Gatot Pujo Nugroho-HT Erry Nuriadi yang dijagokan PKS/Hanura. Gatot adalah incumbent Plt Gubsu sedangkan HT Erry Nuriadi merupakan Bupati Kab Serdang Bedagai (Sergai). Pada siangnya di hari yang sama, giliran Partai Golkar dan PPP mendaftarkan Chairuman Harahap-Fadly Nursal Tanjung. Chairuman merupakan anggota DPR RI F-Golkar sedangkan Fadly adalah anggota DPRDSU (F-PPP).
Tes Kesehatan
Setelah pendaftaran, ke-5 pasang calon diharuskan mengikuti tes kesehatan di RSUP HAM, Sabtu-Minggu (17-18/11/2012). Pemeriksaan kesehatan dan tes tertulis diikuti pasangan Cagubsu-Cawagubsu seperti Amri Tambunan-RE Nainggolan, Gatot Pujo Nugroho-HT Erry Nuriadi, Chairuman Harahap-Fadly Nurzal Tanjung, Effendi Simbolon-Djumiran Abdi dan Gus Irawan-H Soekirman.
Tarik Nomor Urut
Selanjutnya ke-5 pasangan Cagubsu dan Cawagubsu 2013-2018 melakukan pncabutan nomor urut masing-masing dalam undian yang diselenggarakan KPU Sumut di Hotel Grand Angkasa Jalan Perintis Kemerdekaan/Jalan Sutomo Ujung Medan, Jumat sore (14/12/2012). Hasil penarikan nomor urut 5 pasangan itu meliputi; H Gus Irawan Pasaribu, SE, Ak, MM – Ir H Soekirman (nomor urut 1), Drs Effendi MS Simbolon – Drs H Djumiran Abdi (nomor urut 2), H Chairuman Harahap, SH, MH – H Fadly Nurzal, S.Ag (nomor urut 3), Drs H Amri Tambunan – Dr RE Nainggolan (nomor urut 4) dan H Gatot Pujo Nugroho ST – Ir H Tengku Erry Nuradi, M.Si (nomor urut 5).
Perlu diketahui, ke-5 pasangan itu seluruhnya berasal dari jalur partai politik. Sebelumnya, 3 pasangan bakal calon yang mendaftar ke KPU Sumut melalui jalur perseorangan (independen) telah dinyatakan gugur karena tidak memenuhi syarat khususnya jumlah dukungan masyarakat yang dibuktikan oleh penyerahan foto-copy Kartu Tanda Penduduk (KTP). Acara pencabutan nomor urut dihadiri seluruh calon, kecuali Cagubsu Amri Tambunan karena disebut-sebut sedang berada di Jakarta. Semua pasangan menyatakan baik dengan nomor urutnya, yang dilakukan sendiri sesuai pencabutan masing-masing.
KPK Deklarasikan Kekayaan 5 Pasang Cagubsu/Cawagubsu
Setelah KPK memverifikasi harta kekayaan 10 calon pemimpin Sumut di kediaman masing-masing sejak Senin-Kamis (28-31/1/2013), Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Adnan Pandu Praja bersama Ketua KPU Sumut Irham Buana Nasution akhirnya mendeklarasikan kepada publik Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) masing-masing kandidat, Kamis (14/2/2013) di Hotel Grand Angkasa Medan. Tujuannya untuk memberikan induksi dan edukasi kepada 5 pasangan Cagubsu dan Cawagubsu. Supaya mereka bebas korupsi dan menjauhkan diri dari aktivitas korupsi bila dipercaya rakyat memegang jabatan publik, sesuai Pasal 5 UU No 28 tahun 1999 tentang penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas KKN. Menurut Pandu deklarasi LHKPN adalah bagian penting dari usaha pencegahan korupsi semenjak dini. “Kita mau Cagubsu/Cawagubsu bebas dari korupsi semenjak dini. Penandatanganan integritas bertujuan membangun pemerintahan yang bersih tanpa melakukan upaya-upaya paksa,” ingat Pandu.
Mengacu LHKPN yang diperoleh KPK, Pandu membeberkan, harta kekayaan terbesar dimiliki Cagubsu Drs Effendi MS Simbolon dengan total Rp.57,760 miliar dan US$91.970. Sedangkan pasangannya Drs H Jumiran Abdi Rp.615,962 juta. Disusul harta kekayaan Dr H Chairuman Harahap, SH, MH, Rp.36,529 miliar dan pasangannya H Fadly Nurzal, SAg Rp.6,395 miliar. Selanjutnya Cagubsu Gus Irawan Pasaribu sebanyak Rp.34,949 miliar plus US$6.189 dan pasangannya Ir H Soekirman Rp.3,824 miliar. Sementara harta kekayaan Cagubsu Drs H Amri Tambunan senilai Rp.6,780 miliar, pasangannya Dr Rustam Effendy Nainggolan MM Rp.3,1 miliar ditambah US$2.715. Terakhir harta kekayaan Cagubsu incumbent Gatot Pujo Nugroho Rp.3,818 miliar dan pasangannya Ir HT Erry Nuradi MSi Rp.9,221 miliar ditambah US$15.638.
Sepakati Pilgubsu Damai
Pada tahap selanjutnya, Sabtu siang (16/2/2013) di Lapangan Merdeka Medan, KPU Sumut juga mengajak 5 pasangan Cagubsu dan Cawagubsu menyepakati pelaksanaan Pemilihan Gubernur Sumut (Pilgubsu) 7 Maret 2013 agar berlangsung damai di 33 kab/kota se-Sumut. Selain itu, mereka juga diminta untuk menegaskan kesiapan terpilih dan tidak terpilih setelah penghitungan suara akhir nantinya. Ke-5 pasangan seperti Gus Irawan Pasaribu-Soekirman (nomor urut 1), Effendi MS Simbolon-Jumiran Abdi (nomor urut 2), Chairuman Harahap-Fadly Nurzal (nomor urut 3), Amri Tambunan-RE Nainggolan (nomor urut 4) dan Gatot Pujo Nugroho-HT Erry Nuradi (nomor urut 5), tampak melepaskan bersama-sama burung merpati ke udara sebagai simbol perdamaian.
Kampanye Mulai 18 Februari – 3 Maret 2013
Masa kampanye mulai berlangsung ditandai dengan Sidang Paripurna DPRDSU beragenda penyampaian vsi misi dan program ke-5 Cagubsu/Cawagubsu, Senin (18/2/2013) di gedung DPRDSU. Ironisnya, sudahlah molor molor 1 jam dari jadwal seharusnya pukul 09.00 WIB, ke-5 Cagubsu terbukti tidak disiplin karena tak satupun yang hadir pukul 09.00 WIB. Paripurna juga terpaksa ditunda beberapa menit karena Cagubsu Amri Tambunan datang sangat terlambat sekira pukul 10.15 WIB.
Pada Senin (25/2/2013) pukul 19.30 WIB di Hotel Grand Elite Medan, giliran Kamar Dagang dan Industri Sumatera Utara (Kadinsu) melakukan uji publik terhadap ke-5 pasang Cagubsu dan Cawagubsu. Acara itu tidak dihadiri Cagubsu Amri Tambunan dan disiarkan langsung stasiun TV One. Sayangnya, saat uji publik berlangsung, semua Cagubsu dan Cawagubsu memberi jawaban mengambang saat sessi tanya jawab. Kegiatan serupa bertajuk debat kandidat, juga diselenggarakan KPU Sumut pada Jumat malam (1/3/2013) pukul 19.30 WIB di Hotel Grand Angkasa Medan. Lagi-lagi ke-5 Cagubsu dan Cawagubsu masih saja menampilkan pola-pola diskusi yang mengandalkan debat kusir, solusi mengambang dan gaya ‘ngeles’ atau mengelak memberi jawaban dengan cara-cara pintas. Acara itu dihadiri semua pasangan calon dan disiarkan langsung stasiun TV One. Terakhir, menutup masa kampanye hari Minggu 3 Maret 2013, KPU Sumut menggelar debat kandidat lagi di Hotel Grand Angkasa Medan dan disiarkan langsung stasiun Metro TV pada pukul 19.30 WIB.
Untuk diketahui pula, ke-5 pasangan Cagubsu dan Cawagubsu yang bakal ‘berperang’ pada Kamis 7 Maret 2013 diantaranya: Gus Irawan Pasaribu-Soekirman (nomor urut 1), Effendi MS Simbolon-Jumiran Abdi (nomor urut 2), Chairuman Harahap-Fadly Nurzal (nomor urut 3), Amri Tambunan-RE Nainggolan (nomor urut 4) dan Gatot Pujo Nugroho-HT Erry Nuradi (nomor urut 5).
DPT Pilgubsu 7 Maret 2013 Sebanyak 10.310.872 Jiwa
Kalau pada Januari 2013 lalu Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut melansir Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) sebanyak 10.295.013 jiwa, maka setelah dimutakhirkan untuk terakhir kalinya, jumlah DPT bertambah 15.859 jiwa. Kini total pemilih untuk Pilgubsu 7 Maret 2013 mencapai 10.310.872 orang.
Kepada wartawan usai menghadiri Rapat Pleno KPU Sumut terkait perbaikan DPT Pilgubsu di Novotel Soechi, Senin (25/2/2013), Ketua KPU Sumut Irham Buana Nasution, mengatakan, jumlah DPT Pilgubsu yang sudah diumumkan pada 8 Januari 2013 sebanyak 10.295.013 mengalami perubahan. Menurut dia, setelah dilakukan perbaikan, jumlah DPT mencapai 10.310.872 pemilih. Perubahan dan perbaikan DPT disebutnya berdasarkan pertemuan KPU Sumut, KPU dan Panwas 33 kab/kota. Irham merinci, perbaikan DPT terjadi disebabkan beberapa hal meliputi; data penduduk yang sudah meninggal, data ganda, status tahanan, status TNI Polr serta adanya jumlah data ganda lebih besar dari total warga yang tidak berhak memilih. “Jadi total pemilih untuk Pilgubsu 2013 sebanyak 10.310.872 orang,” terang Irham memastikan, sembari menambahkan, jumlah pemilih laki-laki sebanyak 5.097.602 jiwa dan perempuan 5.209.700 orang. Menyinggung jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di 33 kab/kota se-Sumut, Irham juga menegaskan terjadi perubahan TPS yang disebabkan bertambahnya jumlah pemilih tetap. “Jumlah TPS bertambah 9 titik. Sebelumnya cuma 26.443 TPS, sekarang berubah jadi 26.452 TPS,” ungkap Irham. (MS/BUD)