www.MartabeSumut.com, Medan
Pasca-kerusuhan dilakukan beberapa terduga teroris di Markas Komando Brigade Mobil (Mako Brimob) Kelapa Dua Kota Depok, Selasa malam (8/5/2018) yang mengakibatkan 5 anggota Polri gugur, kini belasan nyawa tak berdosa kembali melayang akibat serangan bom bunuh diri kelompok teroris tak bertanggungjawab pada 3 gereja di Kota Surabaya, Minggu pagi (13/5/2018).
Menyahuti fakta miris tersebut, Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU) HM Nezar Djoeli, ST, mengecam dan mengutuk keras dalang/pelaku teror di Mako Brimob Kelapa Dua serta peledakan bom di lokasi pertama Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela Jalan Ngagel Madya Utara, lokasi kedua Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro 146 dan lokasi ketiga Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) di Jalan Arjuna. Politisi Partai NasDem ini pun mengaku kecewa atas kebiadaban sikap para pelaku teror di 2 tempat dengan waktu berdekatan. Apalagi dalam hitungan hari kedepan umat Muslim segera memasuki ibadah suci bulan puasa Ramadhan, “Kenapa bisa terjadi ya ? Baru 5 hari lalu kita dikagetkan peristiwa teror di Mako Brimob Kelapa Dua. Polri harus lebih ekstra ketat dan jangan lalai dong. Tolong jaga Kamtibmas dan kondusifitas 34 provinsi Indonesia,” pinta Nezar kepada www.MartabeSumut.com, Minggu siang (13/5/2018).
Tamparan Keras Bagi Polri
Legislator membidangi hukum/pemerintahan itu melanjutkan, 2 kasus teror di Mako Brimob Kelapa Dua dan 3 Gereja di Surabaya merupakan tamparan keras bagi pihak kepolisian. Artinya, pelaku teror menyerang institusi Negara bahkan meledakkan bom di tempat ibadah masyarakat. Seharusnya, imbuh Nezar lebih jauh, pasca-teror di Mako Brimob Kelapa Dua, polisi jangan lalai namun semakin menguatkan monitoring aparat khususnya menempatkan petugas keamanan di setiap rumah ibadah, objek vital serta kawasan strategis publik. “Kita mau menyambut Ramadhan dan jelang Pilkada serentak 27 Juni 2018. Saya imbau Polri ekstra jeli mengawasi keamanan daerah,” ingatnya, seraya menambahkan, Polri kurang persiapan mengantisipasi side efect (efek samping) dan collateral movement (gerakan tambahan) kelompok teroris pasca-peristiwa di Mako Brimob. Wakil rakyat asal Daerah Pemilihan (Dapil) Sumut I Kec Medan Amplas, Medan Kota, Medan Denai, Medan Area, Medan Perjuangan, Medan Tembung, Medan Timur, Medan Deli, Medan Marelan, Medan Labuhan dan Kec Medan Belawan itu memastikan, peristiwa di Mako Brimob Kelapa Dua disaksikan oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia sehingga menjadi promosi gratis bagi orang-orang yang kemungkinan terpancing ikut membentuk kelompok solidaritas. Nezar mengusulkan, kedepan pemberitaan seputar teroris sebaiknya tidak terlalu diblow-up media lagi agar tidak jadi publikasi kemenangan terhadap teroris . (MS/BUD)