
www.MartabeSumut.com, Medan
Presiden Jokowi secara resmi mencabut larangan ekspor Crude Palm Oil (CPO) pada Kamis (19/5/2022). Keputusan Presiden mulai diberlakukan Senin 23 Mei 2022. Menanggapi realitas tersebut, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU) Drs Baskami Ginting memberi apresiasi.
BACA LAGI: Jaksa Agung Perintahkan Berantas Mafia Pupuk, Politisi Hanura Sindir KDh di Sumut Jangan Diam
BACA LAGI: Puluhan Pengungsi Afganistan Kembali Demo di Depan Kantor UNHCR Medan
BACA LAGI: Usai Lebaran Berat Badan Naik, Waspada Penyakit Mengintai
BACA LAGI: Warga Multatuli Medan Terima Penyuluhan Hukum Keliling
BACA LAGI: Antisipasi Maraknya Pekerja Migran Indonesia yang Ilegal
BACA LAGI: Lapas & Rutan di Sumut Over-Capacity 258 Persen
BACA LAGI: Tak Hanya LHKPN, Seluruh ASN Wajib Laporkan Harta Kekayaan
BACA LAGI: Massa Berbendera Buruh Serukan Pencabutan Permenaker 2/2022 tentang JHT
BACA LAGI: Pakar Medis plus Indra Keenam, Prof dr Aznan Lelo, PhD, SpFK: Aku pun Gak Tahu Kenapa Bisa Tahu
Kepada www.MartabeSumut.com, Sabtu siang (21/5/2022), Baskami mengatakan, kebijakan Presiden Jokowi mencabut larangan ekspor CPO dan turunannya ke luar negeri menjadi angin segar buat petani sawit. Bahkan menyelamatkan 16 juta-an petani sawit di Indonesia. “Para petani sawit kita sempat terpuruk akibat larangan ekspor CPO ke luar negeri. Saya mengapresiasi keputusan Presiden Jokowi mencabut larangan ekspor CPO serta turunannya,” tegas wakil rakyat asal Daerah Pemilihan (Dapil) Sumut 2 Medan Sunggal, Medan Selayang, Medan Tuntungan, Medan Helvetia, Medan Barat, Medan Baru dan Medan Petisah itu via saluran WhatsApp.
BACA LAGI: Komisi D DPRDSU Soroti Proyek Jalan-Jembatan Rp. 2,7 T, Kadis BMBK Sumut Ajak Publik Mengawasi
BACA LAGI: Keadilan Sosial Belum Terwujud, PRIMA Sumut Siap Bertarung di Pemilu 2024
Politisi PDIP ini meyakini, sejak larangan diberlakukan, banyak Pabrik Kelapa Sawit (PKS) gulung tikar. Berimbas pula membuat anjlok harga sawit rakyat. Artinya, timpal Baskami lagi, dampak larangan sangat dahsyat dirasakan petani sawit. Apalagi PKS juga menghentikan pembelian Tandan Buah Segar (TBS). Mengancam busuknya hasil panen sawit rakyat. “Jika larangan ekspor CPO tidak cepat dicabut, saya rasa rakyat dirugikan. Muncul efek domino negatif beragam. Membuat petani kesulitan membeli pupuk. Harga pestisida ikut merangkak naik. Keputusan Pak Jokowi cukup tepat,” tegasnya.
BACA LAGI: Soroti PT TPL, Toni Togatorop Sebut Berkontribusi Besar di Tapanuli
Pada sisi lain, Baskami mendorong pemerintah memberlakukan kembali kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) sekaligus Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng demi menjamin ketersediaan pasokan secara terus menerus sesuai kebutuhan masyarakat.
BACA LAGI: Penuhi Amanat AD/ART, Rapat Anggota Sahkan Pengurus KAJI Unit DPRD Sumut Masa Bakti 2022-2027
BACA LAGI: HUT ke-5 KAJI DPRD Sumut dengan 100 Anak Panti, Baskami & Zeira: Gelar Terus Aksi Sosial
VIDIO: Sambutan Ketua KAJI Unit DPRD Sumut Budiman Pardede, S.Sos saat HUT ke-4 KAJI Unit DPRD Sumut Bersama Anak Yatim Piatu Panti Asuhan Al-Marhamah Medan Sunggal
BACA LAGI: Hadiri HUT ke-4 KAJI DPRD Sumut, Zeira & Robert Dorong Bansos ke Panti Asuhan Al-Marhamah
BACA LAGI: Sosialisasi Bahaya Narkoba KAJI Unit DPRD Sumut: 6 Narasumber Ingatkan 1.500 Siswa SMAN 5 Waspada
BACA LAGI: Rayakan Natal di LP Tanjung Gusta Medan, KAJI Unit DPRD Sumut Beri Narapidana 100 Paket Natal
BACA LAGI: HUT ke-1, KAJI Unit DPRD Sumut Berbagi Kasih dengan Lansia di Panti Jompo Harapan Jaya Marelan
BACA LAGI: Aksi Sosial KAJI Unit DPRD Sumut Jelang Idul Fitri 1438 H itu Bikin 106 Anak Yatim Tersenyum
BACA LAGI: Korban Jiwa Gempa Lombok 387 Orang, KAJI Unit DPRD Sumut Salurkan Bantuan Rp. 650 Ribu
Nah, tatkala DMO dan HET diberlakukan, legislator DPRDSU 3 periode itu percaya pemerintah mampu mengendalikan CPO berikut produk turunannya. Sehingga pasar minyak goreng tidak lagi manipulatif, spekulatif, diselundupkan atau memicu kelangkaan stok. Bagi Baskami, pencabutan larangan ekspor CPO berkorelasi erat terhadap pemenuhan kebutuhan minyak goreng secara nasional. Termasuk menstabilkan harga yang melambung tinggi kurun 5-6 bulan terakhir. (MS/BUD)