www.MartabeSumut.com, Medan
Lantaran mendengar kondisi kesehatan 500-an anak yang ditahan di Lembaga Permasyarakatan Khusus Anak (LPKA) Tanjung Gusta Medan memprihatinkan, Ketua Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU) H Syamsul Qodri Marpaung, Lc dan anggota Komisi E DPRDSU Ahmadan Harahap, SAg, MSP menemui pejabat Kemenkum HAM di Jakarta, Kamis (22/12/2016).
Setelah kembali dari Jakarta, Syamsul Qodri membeberkan, kehadiran mereka diterima di ruangan Direktur Lapas Anak Giayatno selaku pejabat Kemenkum HAM bidang Lapas dan Bapas. “Lebbih dari 500 anak di LPKA Tanjung Gusta Medan tidak mengecap pendidikan. Ironisnya lagi, pelayanan kesehatan anak-anak yang ditahan sangat memrihatnkan,” ungkap Syamsul Qodri Marpaung kepada www.MartabeSumut.com, Jumat siang (23/12/2016) di gedung Dewan Jalan Imam Bonjol Medan. Menurut politisi PKS ini, pejabat Kemenkum HAM Giayatno sendiri belum mendapat solusi tepat mengatasi 2 masalah tersebut. “Saya rasa harus dicarikan solusi cepat,” tegas Syasul Qodri Marpaung. Wakil rakyat membidangi Kesra itu mencontohkan, tahanan anak di LPKA Tanjung Gusta Medan harusnya berusia 14-18 tahun sesuai aturan. Namun faktanya bergabung dengan tahanan berusia dewasa.
Selain itu, semua anak-anak asal Sumut yang menerima vonis 6 bulan ke bawah seyogianya dibawa ke LPKA Tanjung Gusta. Realitanya disebut dia banyak tidak dikirim dari kab/kota karena digabung dengan napi dewasa di lapas asal. Legislator asal Daerah Pemilihan (Dapil) Sumut V Kab Asahan, Kab Batubara dan Kota Tanjung Balai ini memastikan, pemerintah wajib menargetkan sistem distance learning atau program pendidikan jarak jauh. Kemudian menigkatkan budget kesehatan bagi semua anak-anak yang ditahan termasuk ketersediaan dokter standby. “Budget berobat minim. Tahanan anak-anak perlu masuk dalam kepesertaan BPJS. Dirikan klinik di LPKA Tanjung Gusta supaya kesehatan anak terkawal baik. Intinya, anak-anak generasi penerus yang bukan mustahil butuh perbaikan mental/moral,” tutup Syamsul Qodri, seraya berencana mengunjungi LPKA Tanjung Gusta dalam waktu dekat. (MS/BUD)