Kepengurusan SUARA USU Diganti, Massa ke DPRD Sumut Sesalkan Sikap Rektor Runtung Sitepu

Bagikan Berita :

www.MartabeSumut.com, Medan

“Kau penyakit bagi kami. Kau tak layak hidup. Bahkan di neraka saja orang-orang akan enggan dekat denganmu. Terkutuk lah kau wanita laknat,” demikian penggalan cerpen karangan Yael Stefani Sinaga, terbitan 12 Maret 2019 silam yang membuat Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Prof DR Runtung Sitepu, SH, MHum mengambil keputusan untuk mengganti kepengurusan SUARA USU.

Kebijakan Rektor Runtung dinilai sebagai opsi sepihak dan adanya upaya pembungkaman kebebasan berekspresi, berkumpul dan berpendapat oleh mahasiswa yang terhimpun dalam Solidaritas Mahasiswa Bersuara (SOMBER). Saking geramnya, puluhan orang menyesalkan sikap rektor Runtung atas pemecatan pengurus SUARA USU yang dibawa ke Rapat Dengar Pendapat (RDP) DPRD Sumut di Jalan Imam Bonjol Medan. Namun, RDP yang dijadwalkan Selasa (21/5/2019) pukul 14.00 WIB tampaknya harus ditunda. Sebab, Rektor Runtung yang menjadi kunci atas kasus tersebut tidak hadir. Para mahasiswa yang hadir kian naik pitam. Massa kecewa dan langsung melakukan orasi di depan gedung DPRD Sumut, siang itu.

Pimpinan aksi, Agus Malaka, saat dikonfirmasi www.MartabeSumut.com menyatakan kesal mengetahui ketidakhadiran Rektor Runtung. Malaka mensinyalir, Rektor Runtung memakai strategi sengaja tak datang supaya tidak mengabulkan tuntutan mahasiswa. “Rektor sengaja tidak menghadiri undangan RDP DPRD Sumut. Kami menduga, pihak rektorat enggan mengabulkan tuntutan kami dalam RDP. Rektorat beralasan ada kendala dan ada agenda lain,” sesal Agus, sembari menyebut 2 tuntutan yang mereka perjuangkan. Diantaranya mencabut SK pemberhentian pengurus SUARA USU 2019 dan memberikan/menjamin ruang kebebasan berekspresi mahasiswa.

Sebagai pembelaan, Malaka juga menyampaikan bahwa cerpen yang dianggap salah oleh Rektor USU merupakan tulisan yang mengandung nilai objektif dan tidak bertujuan mendukung LGBT. Batalnya RDP yang juga disebabkan dengan ketidakhadiran anggota DPRD Sumut, itu tidak menyurutkan semangat puluhan mahasiswa tetap berorasi di depan gedung Dewan. “Jika RDP ini tidak dijadwalkan ulang, kami nyatakan akan kembali melakukan aksi turun ke jalan dengan massa yang lebih besar,” ancam Malaka dengan alat pengeras suara. (MS/PRASETIYO)

Bagikan Berita :

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here