www.MartabeSumut.com, Medan
Aparat kepolisian, TNI, pemerintah, penegak hukum dan jajaran terkait sebaiknya tidak lengah bertugas dalam menyongsong perayaan hari besar Natal 25 Desember 2020. Namun tetap jeli dan waspada mengoptimalkan semua potensi bahkan infrastruktur pendukung terciptanya kenyamanan/keamanan masyarakat di kawasan publik khususnya umat Nasrani yang sedang beribadah. Sebab, kelengahan saat bertugas dan sikap under-estimate (remeh) dapat berujung pada kelalaian mengantisipasi dini aksi-aksi kriminal terutama gerakan terorisme.
Peringatan tersebut dilontarkan Sekretaris Fraksi Nusantara Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU) Zeira Salim Ritonga, SE, kepada www.MartabeSumut.com, Rabu siang (23/12/2020) di gedung Dewan Jalan Imam Bonjol Medan. Zeira menilai, optimalisasi peran aparat mutlak dikedepankan demi menangkal pelaku-pelaku kejahatan. Apalagi Kapolri telah melansir bahwa ada 228 Tsk teroris ditangkap kurun tahun 2020. Jadi tidak mustahil gerakan teroris dan kelompok radikal kembali berkeliaran secara tersembunyi untuk mengacaukan situasi hari besar Natal. Menurut Zeira, tindak kriminal, gerakan teroris bahkan aksi senyap kelompok radikal dapat ditangkal cepat tatkala ada sinergi kuat antara intelijen Polri, TNI, BIN, Kejaksaan hingga unsur pemerintah dari Kesbangpol. Semua unsur itu diharapnya tidak lalai melainkan mampu menghimpun bahan, keterangan dan informasi bersifat “A-1” dari lapangan. “Saya pikir tantangan khusus buat Kapolda Sumut, Pangdam I/BB, Kapolrestabes se-jajaran Polda Sumut serta stakeholder lain. Wujudkan kenyamanan, keamanan serta kondusifitas wilayah,” tegas Zeira, sembari meminta perbanyakan jumlah petugas pengaman di rumah-rumah ibadah, kawasan objek vital, lokasi konsentrasi publik dan area perlintasan pemudik maupun wisatawan.
Strategi Optimalisasi Infrastruktur Keamanan
Legislator asal Daerah Pemilihan (Dapil) Sumut 6 Kab Labuhan Batu, Kab Labuhan Batu Utara (Labura) dan Kab Labuhan Batu Selatan (Labusel) ini menyarankan, selain kekuatan intelijen, optimalisasi potensi dan infrastruktur keamanan urgen dimaksimalkan melalui beberapa strategi. Diantaranya patroli rutin aparat di kawasan publik, pengaktifan Siskamling, merealisasikan lampu penerangan jalan umum, penyediaan sarana komunikasi pengaduan cepat warga hingga sosialisasi aparat ke lingkungan terkecil masyarakat. Artinya, timpal Zeira lagi, aparat penegak hukum dan pemerintah berkewajiban hadir memberi kepastian hak-hak konstitusi rakyat untuk memperoleh rasa aman/nyaman. Bagi politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut, trauma teror bom dan penangkapan terduga teroris yang masih dilakukan Densus 88 beberapa waktu lalu, seyogianya disikapi aparat/pemerintah melalui upaya luar biasa mengantisipasi dini. “Sekali lagi, tolong pemerintah dan aparat jangan lengah. Optimalkan upaya penciptaan kenyamanan/keamanan publik,” imbaunya.
Tingkatkan Program Kamtibmas
Pada sisi lain, Wakil Ketua Komisi B DPRDSU bidang perekonomian itu memberi dukungan penuh terhadap progam kerja Polri dalam meningkatkan Kamtibmas di Sumut saat memasuki Natal dan Tahun Baru 2021. “Saya rasa ancaman teroris masih perlu diantisipasi. Aparat jangan lengah. Kita tak mau terkejut lagi seperti dulu. Jangan sampai teroris beraksi baru kita panik bak pemadam kebakaran,” ingatnya. Buat pemuka agama, Zeira menyerukan memberi pencerahan secara rutin kepada masyarakat supaya tetap menjaga toleransi antar-umat beragama. Sedangkan kalangan orangtua diharap Zeira aktif mengawasi anak-anak agar tidak terpengaruh aliran sesat. Dia percaya, peran orangtua sangat penting dalam mendidik mental/moral anak-anak. Termasuk merangsang kepedulian dan menyahuti kondisi berkembang di lingkungan masing-masing.
BACA LAGI: Anggota DPRDSU Zeira Salim Ritonga Reses ke Labura, Warga “Curhat” Kerusakan Jalan Desa
Terhadap rakyat Indonesia khususnya warga Sumut, Zeira mengajak selalu menjaga diri. Tidak memancing niat apalagi memberi kesempatan pelaku kriminal menjalankan aksi. Zeira mencontohkan, memakai perhiasan, harta benda atau membawa uang berlebihan ke kawasan publik sama saja “mencuri” perhatian orang-orang tidak bertanggungjawab. Dia pun mendorong masyarakat semakin peduli pada lingkungan sekitar. Tidak boleh permisif tapi aktif melaporkan berbagai peristiwa mencurigakan. “Selamat Natal untuk Saudara kami umat Nasrani. Semoga stabilitas Sumut dan Indonesia tetap aman memasuki Natal 2020 serta Tahun Baru 2021,” tutup anggota DPRDSU periode 2014-2019 dan 2019-2024 itu. (MS/BUD)