Laporan : Budiman Pardede, S.Sos
FUKU Grill & Sake Bar adalah salah satu restoran kuliner bergaya Jepang. Terletak di kawasan strategis Jalan Multatuli/Jalan Letjen Suprapto Medan, atau persisnya pada lokasi Pizza Hut lama yang telah tutup. Tapi sayang, keberadaan restoran (Fuku), yang dalam bahasa Jepang bermakna keberuntungan, itu diperkirakan tidak akan bertahan lama. Sebab, warga Medan mempersoalkan restoran yang samar-samar memperlihatkan plang usaha kepada publik. Sehingga dianggap bisa menjebak masyarakat beragama tertentu lantaran pengelola melayani makanan umum plus menu spesifik pork (babi) alias “kerbau pendek”.
Informasi dan keresahan warga Medan itu tentu saja ditelusuri secara investigatif oleh Jurnalis www.MartabeSumut.com Budiman Pardede, S.Sos,Rabu-Jumat (6-8/12/2017). Ketika www.MartabeSumut.com hadir pada Rabu (6/12/2017) pukul 10 55 WIB sebagai tamu yang akan makan, suasana restoran belum ada pengunjung. Sebab pegawai Fuku Grill & Sake Bar memberitahukan restoran yang berdiri sejak 16 September 2017, itu mulai beroperasi pukul 11.00 WIB – 12.00 WIB dini hari atau sesuai kondisi tamu-tamu restoran. Saat bangunan restoran Fuku ditelisik dari luar, tampak disain gedung ala Jepang mengandalkan dekorasi kayu, bunga-bunga dan dinding kaca. Tatkala diamati dari Jalan Multatuli, pengelola restoran menyediakan 1 pintu masuk-keluar dan plang usaha bertuliskan “Fuku Grill & Sake Bar”. Ukuran plang kecil sekali sekira 1 Meter x 30 Cm. Sementara bila melintasi Jalan Letjen Suprapto, terlihat pula 1 pintu masuk-keluar tanpa plang apapun kecuali dinding-dinding kaca. Ke-2 pintu masuk dijaga petugas keamanan yang standby pada pos masing-masing. Di sisi halaman, restoran Fuku Grill & Sake Bar meyediakan areal cukup luas untuk parkir mobil tamu-tamu yang masuk dari Jalan Multatuli atau Jalan Letjen Suprapto.
Restoran Fuku di Lantai II
Usai memantau halaman Fuku Grill & Sake Bar, www.MartabeSumut.com berjalan ke dalam gedung restoran. Ternyata ruangan lantai I masih kosong dan sedang tahap renovasi/dekorasi bangunan. Selanjutnya www.MartabeSumut.com bertanya pada salah satu petugas keamanan. Sang petugas menunjukkan lokasi restoran Fuku Grill & Sake Bar di lantai II. Nah, saat melangkah ke lantai II, www.MartabeSumut.com sempat berpapasan dengan Deni, suami Ikse selaku GM Fuku Grill & Sake Bar. “Mau kemana Pak,” tanya Deni, kala itu. Menyahutinya, www.MartabeSumut.com menyatakan ingin makan di lantai II. Tiba di lantai II, www.MartabeSumut.com disambut beberapa waiters pria dan perempuan. Raymon salah satunya. Waiters ini mengatakan operasional restoran Fuku sehari-hari ditangani Ikse dan Deni. “Pak Deni itu suaminya Bu Ikse. Bapak mau makan apa ya, kita banyak menu tradisi Jepang,” terangnya, seraya memberikan daftar menu makanan. Ketika ditanya defenisi “pork” yang tertera dalam menu, Raymon menegaskan sebagai makanan spesifik untuk non Muslim.
Selang beberapa menit berikut, www.MartabeSumut.com kembali mengamati ruangan besar restoran Fuku. Jelas terlihat ada penataan rapi berkelas tinggi dengan interior meja-meja, kursi serta bunga hias. Terlihat pula ruang makan terpisah yang disiapkan khusus berdinding kaca polos. Raymon tetap mengikuti dan menunggu pesanan. Jurnalis www.MartabeSumut.com akhirnya memutuskan duduk di meja Bar dan memesan beberapa makanan kecil, kentang goreng serta hot lemon tea. Raymon langsung pamit mengambil pesanan sementara petugas Bar, Dede, tampak sibuk mempersiapkan sesuatu. Ketika diajak bicara, Dede memberi respon positif. “Kami buka jam 11 pagi sampai 12 malam Pak. Tapi tergantung tamu-tamu sih. Yang punya restoran ini PT Cosmos. Di Bar ini kami menjual wine merah/putih dan minuman lain,” ungkap Dede, sambil mengaku beragama Muslim dan tidak mempermasalahkan bila Fuku Grill & Sake Bar menjual hidangan “kerbau pendek”.
Tepat pukul 11.30 WIB Raymon sudah kembali membawa pesanan. Kali ini www.MartabeSumut.commempertanyakan jenis menu bernama Yakiniku Grill Pan Cooking Style With Yakiniku Mix Sauce. Menurut Raymon, hidangan tersebut adalah panggang babi yang akan disajikan dalam ruangan khusus. Begitu juga menu Tonkatsu Breaded Deep Fried Pork Cutlet Served With Bulldog Sauec atau babi goreng. “Itu untuk non Muslim Pak. Belum ada kejadian kalo tamu-tamu beragama Muslim melihat pork dibakar atau digoreng. Banyak tamu-tamu Muslim datang tapi kita tetap memberitahu bahwa pork itu hidangan non Muslim,” tutup Raymon. Sekira pukul 12.30 WIB, www.MartabeSumut.com meninggalkan restoran Fuku Grill & Sake Bar. Namun saat itu pula tampak 3 tamu etnis Cina berkunjung untuk makan siang. Ketika akan menuruni anak tangga menuju lantai I, www.MartabeSumut.com menyaksikan 1 ruangan khusus yang dipergunakan untuk memanggang/membakar hidangan “pork”. (Bersambung)