www.MartabeSumut.com, Medan
Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU) HM Nezar Djoeli, ST, mengingatkan aparat dan pejabat kantor Kementerian Perindustrian di Jalan SM Raja Medan agar jeli mengawasi industri asing yang memproduksi beberapa jenis makanan ringan (snack) di Provinsi Sumut. Berdasarkan laporan warga konstituen dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sumut I Kec Medan Amplas, Medan Kota, Medan Denai, Medan Area, Medan Perjuangan, Medan Tembung, Medan Timur, Medan Deli, Medan Marelan, Medan Labuhan dan Kec Medan Belawan, singkap Nezar, snack ringan sejenis Chiki-Chiki asal China telah banyak beredar luas dikonsumsi publik.
Politisi Partai NasDem ini khawatir, pihak Kementerian Perindustrian di Medan kurang mengawasi makanan yang masuk dari Cina bahkan negara asing lainnya. “Saya mensinyalir ada pabrik kemasan di Sumut tapi bahan mentahnya justru dari negara luar. Kan sangat berbahaya ? Apakah ada pengawasan Kementerian Perindustrian dan BPOM,” ucap Nezar kepada www.MartabeSumut.com, Jumat sore (27/7/2018) di gedung Dewan Jalan Imam Bonjol Medan. Selaku wakil rakyat membidangi urusan hukum dan perizinan, Nezar pun mengaku belum pernah mendengar pengawasan Kementerian Perindustrian terhadap keberadaan industri asing yang memproduksi makanan di Medan/Provinsi Sumut.
Oleh sebab itu, Komisi A DPRDSU meminta Kementerian Perindustrian segera menguji regulasi perusahaan-perusahaan asing yang mendistribusikan makanan di Sumut. Sedangkan pihak BPOM dimintanya mengumpulkan semua sampel makanan berlabel asing yang beredar bebas di berbagai mini market serta pasar-pasar modern. Dalam waktu dekat, lanjut Nezar lagi, Komisi A DPRDSU akan memanggil Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumut untuk mengkoordinasikan masalah-masalah tersebut. “Bahaya sekali bila mereka lalai mengawasi produk makanan yang kita konsumsi setiap saat. Apakah Dinas Perindustrian/Perdagangan Sumut pernah membahas secara khusus bersama Kementerian Perindustrian di Medan ini ? Jangan-jangan ke-2 lembaga itu tak pernah koordinasi,” sindir Nezar, sembari meminta masyarakat Sumut tetap waspada saat berencana membeli/mengkonsumsi makanan yang memakai label asing. (MS/BUD)