MartabeSumut, Medan
Puluhan orang berbendera Forum Komunikasi (Forkom) Resimen
Mahasiswa (Menwa) Mahatara Sumatera Utara (Sumut) mengadu ke gedung
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utra (DPRDSU), Jumat siang
(20/2/2015) di gedung Dewan Jalan Imam Bonjol Medan. Aksi tersebut
mempersoalkan dugaan korupsi anggaran pelaksanaan Pendidikan Dasar
(Diksar) dari pos dana hibah APBD Sumut tahun 2013 senilai Rp.
121.713.450 yang mata anggarannya berada dalam naungan Badan Kesatuan
Bangsa Politik Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol Linmas) Sumut.
Pantauan MartabeSumut di lokasi, massa tiba di gedung
DPRDSU pukul 11.30 WIB. Mereka langsung berkumpul dan berbaris di
halaman pintu masuk seraya memajang spanduk dan karton-karton protes.
“Kami menduga ada penyalahgunaan dana APBD Sumut tahun 2014 untuk Diksar
Menwa Mahatara Sumut yang diduga dilakukan oknum Kepala Badan
Kesbangpol Linmas Sumut Drs H Eddy Syofian, MAP, Kabid IV Kesbangpol
Linmas Sumut Dra Marlentina Ginting, Komandan Menwa Mahatara Sumut Dedi H
Simbolon dan Komandan Satgas Diksar Frikson Joni Purba,” teriak
Kordinator aksi Fauzi Pardede dalam orasinya.
Anggaran dari Pos Dana Hibah APBD Sumut 2013
Menurut Fauzi, anggaran pelaksanaan Diksar Menwa Mahatara
Sumut berasal dari pos dana hibah APBD Sumut tahun 2013 yang dikucurkan
senilai Rp. 150.000.000 dalam naungan Daftar Pengisian Anggaran (DPA)
Badan Kesbangpol Linmas Sumut. Setelah Diksar dilakukan tahun 2014 di
Batalyon Zipur I/DD Medan, terangnya, ternyata ada Laporan
Pertanggungjawaban (LPj) realisasi dana kegiatan sebesar Rp. 14.041.000.
“Pelaksanaan 6 hari dengan peserta sebanyak 70 orang. Lucunya lagi,
peserta yang kami tahu hanya 60 orang dikutip juga uang Diksar Rp.
400.000/orang. Lalu uang saku Rp. 400.000 untuk peserta tidak diberikan
panitia,” beber Fauzi lagi, diikuti yel-yel massa “usut dan audit
kegiatan Diksar Menwa Mahatara 2014, periksa semua yang terindikasi
pelaku korupsi”. Oleh sebab itu, lanjut Fauzi, pihaknya meminta wakil
rakyat di DPRDSU segera menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan
memanggil Kepala Badan Kesbangpol Linmas Sumut Drs H Eddy Syofian, MAP,
Kabid IV Kesbangpol Linmas Sumut Dra Marlentina Ginting, Komandan Menwa
Mahatara Sumut Dedi H Simbolon, Komandan Satgas Diksar Frikson Joni
Purba serta semua pihak yang diduga terlibat menyalahgunakan uang
negara.
Tiga LPj Aneh Diksar Menwa Mahatara Sumut 2014
Pada sisi lain, singkap Fauzi lebih jauh, terdapat pula 3 LPj
aneh setelah Diksar dilakukan tahun 2014 di Batalyon Zipur I/DD Medan.
Dia merinci, 3 LPj aneh tersebut meliputi : LPj Diksar 2014 yang
dikeluarkan Komandan Menwa Mahatara Sumut dengan realisasi dana kegiatan
Rp. 33.000.000. Kemudian LPj dari Dansatgas Diksar Menwa Mahatara Sumut
2014 dengan total anggaran Rp. 50.000.000 dan terakhir LPj yang
dikeluarkan Kabid IV Kesbangpol Linmas Sumut sebesar Rp. 53.000.000.
“Setelah kami konfirmasi 3 LPj yang berbeda-beda, maka kuat dugaan
negara telah dirugikan sekira Rp. 121.713..450,” cetus Fauzi, sembari
menyerukan DPRDSU, Kapoldasu dan Kajatisu segera bertindak melakukan
pemeriksaan sesuai tugas penegakan hukum masing-masing.
Selang 15 menit berorasi, Kasubag Inpro/Humas DPRDSU Rospita
Pandiangan, SE, menemui pengunjukrasa di halaman pintu masuk utama
gedung Dewan. Rospita pun menyatakan mayoritas anggota DPRDSU sedang
tidak berada di tempat dan secepatnya akan meneruskan pengaduan Forkom
Menwa Mahatara Sumut kepada pimpinan DRDSU. Sementara itu, menjelang
massa membubarkan diri, MartabeSumut mewawancarai GR Sianturi,
salah satu yang berpakaian dinas lengkap Menwa dan ikut beraksi. Menurut
GR Sianturi, pihaknya merasakan telah terjadi penyimpangan dana APBD
Sumut 2013 dalam kegiatan Diksar Menwa Mahatara Sumut tahun 2014. “Tadi
kami sudah unjukrasa bang ke kantor Kesbangpol Linmas Sumut, kantor
Gubsu dan sekarang gedung DPRDSU. Dari sini kami akan mengadu lagi ke
kantor Kejatisu,” akunya.
Penolak Aksi Muncul dan Larang Jurnalis Memberitakan
Masih berdasarkan pengamatan MartabeSumut di gedung
DPRDSU, 1 menit setelah massa Forkom Menwa Mahatara Sumut meninggalkan
gedung Dewan, pada pukul 11.50 WIB seorang pria mengaku Asisten
Pengamanan Menwa Mahatara Sumut bernama Frikson Purba, mendatangi
Kasubag Inpro/Humas DPRDSU Rospita Pandiangan yang masih berkumpul
bersama beberapa Insan Pers. Frikson langsung bersuara lantang kepada
Rospita dengan membantah semua aksi yang baru saja dibeberkan Forkom
Menwa. “Gak benar aksi mereka tadi bu, gak jelas apa benar mereka Menwa
atau bukan,” ujarnya. Bahkan Frikson dengan gagah beraninya
memerintahkan Insan Pers yang sedang meliput untuk tidak memberitakan
aksi unjukrasa massa. “Jangan diberitakan ya, gak jelas apa Menwa mereka
semua,” tegasnya enteng. Tatkala ditegaskan MartabeSumut kepadanya bahwa tidak ada haknya melarang Jurnalis menulis berita yang
diliput, Frikson pun langsung terdiam mematung. “Diksar sudah kami
laksanakan bulan Desember 2014 lalu bang. Rakomda Menwa Mahatara
se-Sumut segera kami laksanakan pada Senin 23 Februari 2015. Jadi mereka
mau ganggu kegiatan kami karena peserta unjukrasa tadi tidak ada
Pengurus Menwa Mahatara Sumut,” ungkap Frikson, ketika dimintai
pendapat. (MS/BUD)