www.MartabeSumut.com, Medan
Politisi Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) sekaligus anggota DPRD Sumut Fanotona Waruwu menyatakan mendukung penuh Ir H Joko Widodo (Jokowi) sebagai Presiden Republik Indonesia periode 2019-2024. Sikap serupa dilontarkan Ketua Komunitas Aksi Jurnalis Independen (KAJI) Unit DPRD Sumut Budiman Pardede S.Sos
Kepada www.MartabeSumut.com, Selasa lalu di gedung DPRD Sumut Jalan Imam Bonjol Medan, Fanotona Waruwu mengatakan, Jokowi telah membawa banyak perubahan kepada negara dan masyarakat kurun hampir 5 tahun memimpin. Menurut dia, Partai Hanura dari pusat dan daerah bulat memutuskan Jokowi sebagai Presiden RI. “Partai Hanura pastinya solid mendukung Bapak Joko Widodo dan Bapak Maruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden. Sosok beliau (Jokowi) sangat tepat memimpin negeri,” aku anggota Komisi A DPRD Sumut bidang hukum/pemerintahan tersebut. Lelaki berdarah Nias yang juga Calon Legislatif (Caleg) Daerah Pemilihan (Dapil) Sumut VIII ini meyakini, Jokowi tepat dipilih lantaran selama ini bekerja dengan hati. “Lihatlah Indonesia 5 tahun terakhir selama dipimpin Pak Jokowi. Kemajuan, perubahan serta pembangunan infrastruktur marak di penjuru Tanah Air. Masyarakat merasakan manfaat pembangunan,” cetus Fanotona.
Dekat dengan Rakyat
Selain pembangunan infrastruktur, lanjutnya lagi, Presiden RI ke-7 itu disebutnya sangat dekat dengan rakyat kalangan bawah. Bahkan tidak sedikit program kerja Jokowi langsung bersentuhan dengan kepentingan masyarakat luas. Diantaranya Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP). “Semuanya sudah terbukti. Kedepan program lain segera direalisasikan,” ucapnya. Bukan itu saja, Fanotona percaya sekali sosok Jokowi merupakan Presiden RI yang tidak ambisius dengan jabatan. Melainkan ingin membawa negeri Indonesia semakin maju, adil, makmur dan sejahtera. “Pak Jokowi bukan orang yang ambisius jabatan. Beliau ingin membuat bangsa kita lebih maju. Lihat saja bandara, jalan tol dan pelabuhan yang dibangun dimana-mana. Provinsi Sumut saja punya bandara dan pelabuhan berskala Internasional. Sebagai warga negara, saya mendukung Pak Jokowi terpilih lagi,” imbau Fanotona.
Melanjutkan Tugas Tersisa
Ditempat sama, Ketua KAJI Unit DPRD Sumut Budiman Pardede S.Sos, menilai, alasan utama mendukung Jokowi adalah untuk melanjutkan tugas-tugas yang masih tersisa. Bagi Budiman Pardede, kerja-kerja Jokowi sejak 2014-2019 patut diapresiasi dan tepat dipilih lagi demi merampungkan program yang belum tuntas. Sementara itu, Budiman Pardede menyesalkan pula munculnya hate speech (ujaran kebencian) dan hoax (berita bohong) yang sejak beberapa tahun terakhir gencar menyerang Joko Widodo. “Penyebar hoax dan hate speech merupakan kejahatan. Penegak hukum saya minta serius mengungkap dan bertindak cepat,” ingat Budiman Pardede. Pada sisi lain, pria yang aktif menulis pada salah satu media cetak harian terbitan Medan dan media online ini memastikan, sebenarnya 2 figur calon presiden yakni Joko Widodo dan Prabowo Subianto merupakan putra-putra terbaik bangsa. Artinya, timpal Budiman Pardede lebih jauh, kompetisi keduanya wajib mengedepankan etika, menjaga perdamaian, memunculkan persaingan sehat, memberi pembelajaran politik rakyat serta menempatkan keutuhan NKRI dan Pancasila sebagai motivasi berdemokrasi. Budiman Pardede pun mengajak seluruh rakyat Indonesia menggunakan hak pilih saat pesta demokrasi Pemilu 17 April 2019. Kemudian belajar mengakui perbedaan apapun khususnya sikap politik sebagai suatu hal yang wajar. Dalam setiap kontestasi Pemilu apalagi menyangkut jabatan publik, simpul Budiman Pardede, tentulah selalu dipandang subjektif sesuai selera masing-masing. Namun sejatinya, siapapun yang terpilih, haruslah figur terbaik yang hasilnya kelak harus diakui oleh semua pihak. “Orang bijak mengatakan, banyak terpanggil tapi sedikit yang terpilih. Saya optimis, sosok Capres Nomor urut 1 Joko Widodo dan Maruf Amin paling tepat memimpin Indonesia 5 tahun kedepan. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa menghendaki,” tutup Jurnalis, yang praktis menggeluti dunia jurnalistik sedari 1991. (MS/REZA)