DPRDSU Sindir Percepatan Vaksinasi, Fahrizal Nasution: Clearkan Keselamatan Jiwa, History Penyakit Bawaan & Stok Vaksin

Anggota DPRDSU H Fahrizal Efendi Nasution, SH, saat ditemui di gedung Dewan Jalan Imam Bonjol Medan. (Foto: www.MartabeSumut.com)
Bagikan Berita :

www.MartabeSumut.com, Medan

Pemerintah pusat dan Pemprovsu perlu mengevaluasi akar penyebab program percepatan vaksinasi Nasional ditolak sebagian masyarakat alias kurang berjalan lancar. Paling tidak ada 3 faktor yang melatarbelakangi. Diantaranya pemerintah wajib memastikan vaksinasi tidak membahayakan kesehatan atau mengancam keselamatan jiwa manusia. Kemudian menyangkut history (riwayat) penyakit bawaan seseorang serta ketersediaan vaksin tidak seimbang dengan jumlah penduduk Indonesia sebanyak 271.349.889 jiwa per Desember 2020.

BACA LAGI: Anggota DPRDSU Rony Reynaldo Situmorang Apresiasi BIN Sumut Fasilitasi Vaksinasi Pelajar & Warga Door to Door

BACA LAGI: 60 Km Jalan Kabupaten Tanjung Pasir-Kuala Hilir Masih Tanah, Ketua F-Nusantara DPRDSU: Sejak 2017 Diusulkan Jalan Provinsi

BACA LAGI: 30 Km Masih Tanah, Zeira Minta Gubsu Tingkatkan Jalan Provinsi Ruas Labura – Toba

BACA LAGI: Dapil Sumut 6 DPRDSU Laporkan Reses, Zeira Salim Sesalkan Peredaran Narkoba Marak di Kab Labura

BACA LAGI: Medan & Sibolga PPKM Darurat, DPRDSU Batalkan Kegiatan 12 – 20 Juli 2021

BACA LAGI: Komisi A Tidak Nongol, RDP DPRDSU “Kasus Sampali” Ditunda

BACA LAGI: PPKM Darurat Harus Berhasil Dibanding PSBB, Ketua Komisi B DPRDSU: Subsidi Usaha Kecil..!

BACA LAGI: Sugianto Makmur Cium Permainan Melipat-lipat Anggaran Pengadaan Videotron, Videowall & Digital Conference Rp. 4,9 M di DPRDSU

Penilaian tersebut dilontarkan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU) H Fahrizal Efendi Nasution, SH, kepada www.MartabeSumut.com, Kamis siang (22/7/2021). Berbicara melalui ponselnya, Fahrizal menjelaskan, hingga kini terlalu banyak beredar informasi miring di media sosial terkait efek vaksin terhadap kesehatan bahkan keselamatan jiwa manusia. Sehingga jadi satu masalah yang butuh penegasan sikap dari pemerintah. “Apakah info beredar sifatnya bohong atau memang fakta ? Pemerintah harus tegas menyatakan program vaksinasi tidak merusak kesehatan dan tidak mengancam keselamatan jiwa. Saya percaya, percepatan vaksinasi Nasional berlangsung maksimal andaikan rakyat telah 1 bahasa menerima jawaban pemerintah,” cetus Fahrizal mantap.

BACA LAGI: Apresiasi Walikota Medan “Ngegas” Pajak Centre Point Rp 56 M, Anggota DPRDSU Fahrizal Nasution: Hentikan “Target Pajak”

BACA LAGI: 15 Sikap FP-Golkar DPRDSU Soal Tirtanadi Sumut, Viktor Silaen: Air Berkualitas Perlu Pergantian Pipa Tua

History Penyakit Bawaan

Faktor kedua, lanjut Fahrizal lagi, bukan mustahil seseorang memiliki history penyakit bawaan kronis tapi dapat bertahan hidup. Dia pun mencontohkan para pengidap kanker yang menjalani perawatan intensif. Sehari-hari kelihatan sehat padahal pernah atau masih menjalani kemoterapi (penggunaan zat kimia untuk perawatan penyakit kanker). “Ada gak jaminan medis buat mereka ? Selamat gak kesehatannya usai divaksin ? Mohon pemerintah memastikan dulu. Berikan sosialisasi dan edukasi publik di Indonesia,” imbaunya. Pada sisi lain, politisi Partai Hanura ini menguraikan pula riwayat penyakit glukosa, kolesterol tinggi, asam urat hingga jenis tertentu. Sebab muncul kesaksian masyarakat tentang bercak-bercak merah di dada setelah mengikuti vaksinasi. Termasuk beberapa kasus warga meninggal pasca-vaksinasi. “Info ginian beredar luas loh di Medsos sebagai konsumsi publik. Perlu dijawab dan di-clear-kan pemerintah. Gara-gara timbul dampak negatif usai vaksinasi, rakyat diliputi rasa takut,” yakin anggota Komisi B DPRDSU bidang perekonomian tersebut.

BACA LAGI: Rumah Wartawan Diduga Dibakar, DPRDSU: Judi & Narkoba Mustahil Langgeng Jika Oknum Aparat Tidak Membeking

BACA LAGI: DPRDSU Apresiasi Kapolri, Fahrizal Nasution: TNI/Polri di Sumut Bersihkan Institusi dari Oknum Pembeking Preman !

Jaminan Pemerintah

Selanjutnya Fahrizal mengungkapkan kondisi dirinya dengan riwayat penyakit gula, kolesterol, asam urat dan obesitas (kegemukan). Legislator asal Dapil Sumut 7 Kab Madina, Kab Paluta, Kab Palas, Kab Tapsel dan Kota Padang Sidimpuan itu mengaku tidak mengikuti vaksinasi lantaran khawatir dampak tak terduga akibat penyakit bawaan. “Saya sendiri anggota DPRDSU belum divaksin. Kenapa ? Saya punya riwayat penyakit gula, kolesterol, asam urat serta obesitas. Kalo ada jaminan pemerintah (vaksinasi) tak membahayakan kesehatan dan keselamatan jiwa, ya kita ikut mendukung program percepatan vaksinasi Nasional. Namun bila tidak cocok dari sisi medis, tolong sampaikan jujur ke masyarakat,” pinta Fahrizal.

BACA LAGI: Catat..! 12 Juli 2021 DPRDSU RDP Konflik SK Gubsu Daftar Nominatif Eks HGU PTPN 2 Kebun Sampali 10,7 Ha

BACA LAGI: Gubsu Akui Sumut “Juara” 2 Terkorup Indonesia, Partogi Sirait Singgung WTP & Sindir Playing Victim !

Persoalan Baru Sertifikat Vaksinasi

Nah, ketika orang-orang memiliki riwayat penyakit bawaan enggan menjalani vaksinasi, Fahrizal membeberkan persoalan baru yang mengganggu aktivitas/pekerjaan. Salah satunya hambatan proses administrasi dan birokrasi tatkala berurusan dengan data-data kependudukan. Anggota DPRDSU periode 2014-2019 dan 2019-2024 itu menginformasikan, selaku wakil rakyat kerap melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) atau dinas ke luar daerah. “Saya mau Kunker ke luar daerah tapi syaratnya sertifikat vaksinasi. Sementara saya tidak layak divaksin akibat penyakit bawaan. Apakah tidak kontra-produktif dengan tugas-tugas saya di Republik ini ? Pihak lain juga mengalami keluhan serupa soal tuntutan sertifikat vaksinasi. Pemerintah patut meng-clear-kan agar jangan timbul keresahan/kerisauan publik,” ingatnya.

BACA LAGI: Ketua FP-Hanura DPRDSU: Seimbangkah Kontribusi Sumut ke Pusat Dibanding DAU/DAK ke Sumut ?

BACA LAGI: OPD Sumut Minim Hadir Paripurna, Ketua F-Nusantara DPRDSU Minta Pimpinan Dewan Warning Gubsu

Logo Komunitas Aksi Jurnalis Independen (KAJI) Unit DPRD Sumut. (Foto: www.MartabeSumut.com)

VIDIO: Sambutan Ketua KAJI Unit DPRD Sumut Budiman Pardede, S.Sos saat Aksi Sosial Natal bersama 100 anak yatim piatu Panti Asuhan Anak Gembira Simalingkar Medan

BACA LAGI: Hadiri HUT ke-4 KAJI DPRD Sumut, Zeira & Robert Dorong Bansos ke Panti Asuhan Al-Marhamah

BACA LAGI: KAJI Unit DPRD Sumut Rayakan Natal, Salurkan Sembako & Tali Asih Buat Yatim Piatu PA Anak Gembira Simalingkar

BACA LAGI: KAJI Unit DPRD Sumut Bagi 500 Masker ke Pengendara, Baskami Ginting: Kegiatan Kecil, Manfaat KAJI Buat Masyarakat Besar

BACA LAGI: Sosialisasi Bahaya Narkoba KAJI Unit DPRD Sumut: 6 Narasumber Ingatkan 1.500 Siswa SMAN 5 Waspada

BACA LAGI: Rayakan Natal di LP Tanjung Gusta Medan, KAJI Unit DPRD Sumut Beri Narapidana 100 Paket Natal

BACA LAGI: HUT ke-1, KAJI Unit DPRD Sumut Berbagi Kasih dengan Lansia di Panti Jompo Harapan Jaya Marelan

BACA LAGI: Aksi Sosial KAJI Unit DPRD Sumut Jelang Idul Fitri 1438 H itu Bikin 106 Anak Yatim Tersenyum

Stok Vaksin & Jumlah Penduduk

Terakhir, Fahrizal mempertanyakan strategi pemerintah dalam melakukan vaksinasi serentak di Indonesia. Pasalnya, ketersediaan vaksin hanya mencapai 80 juta. Bagi politisi bergelar adat Sutan Kumala Bongsu Lenggang Alam tersebut, jumlah stok vaksin sangat tidak linear dibanding populasi rakyat Indonesia sekira 270 juta. “Kan angkanya tidak match (seimbang) ? Saat pemerintah gencar melakukan vaksinasi demi mencegah penyebaran Covid-19, kok stok vaksin justru jauh lebih kecil dibanding jumlah penduduk ? Makanya, tolong pemerintah clear-kan 3 pertanyaan besar publik seputar percepatan vaksinasi Nasional. Beri kepastian keselamatan jiwa rakyat, jaminan buat pengidap history penyakit bawaan serta data baku ketersediaan stok vaksin,” sindir Wakil Ketua DPRD Kab Madina periode 2009-2014 ini. (MS/BUD)

Bagikan Berita :

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here