Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU) menjemput langsung jenazah Ketua Komisi C DPRDSU Ir Marasal Hutasoit, Kamis (21/6) di Bandara Polonia Medan. Pantauan MartabeSumut di lokasi, peti mati Marasal Hutasoit berwarna putih diterbangkan dari Penang Malaysia dan tiba di Medan pukul 10.30 WIB. Beberapa anggota DPRDSU terlihat sudah berada di cargo Polonia sejak pukul 09.00 WIB. Diantaranya Ketua Komisi A Isma PA Pulungan, Wakil Ketua Komisi A Taufik Hidayat, anggota Komisi A seperti Syamsul Hilal, Drs H Raudin Purba dan Tohonan Silalahi, SE, MM. Kemudian dari Komisi C tampak Iman B Nasution, SE dan Robert Nainggolan. Selain itu, Sekwan DPRDSU Drs H Randiman Tarigan, MAP, juga terlihat sibuk mengawasi penjemputan tersebut.
Isteri Marasal Histeris
Pada saat peti mati diturunkan dari pesawat dan akan dimasukkan ke mobil ambulance, Dra Netti Rotua br Sipahutar, isteri Marasal Hutasoit, langsung histeris memegang peti mati Marasal. Netti, yang ikut mendampingi Marasal berobat sampai akhir hayatnya di Penang Malaysia, berteriak-teriak menyesalkan operasi yang dilakukan di Penang Malaysia. “Kalo tak operasi mungkin tak mati kau pak, kenapa kau harus dioperasi,” jerit Netti, yang diikuti pelukan anak nomor duanya bernama Winson Hutasoit. Usai mendoakan kedatangan jenazah Marasal yang dipimpin Pdt Langsung Sitorus, peti mati Marasal dinaikkan ke ambulance dan diberangkatkan ke rumah duka Jalan Turi Ujung Gg Perhubungan No 7 Medan.
Dari Tapsel Langsung ke Polonia
Sebelumnya, di lokasi cargo Bandara Polonia Medan, Ketua Komisi A DPRDSU Isma PA Pulungan mengatakan, pihaknya mengetahui Marasal Hutasoit meninggal dunia pada hari Rabu (20/6) pukul 14.00 WIB saat sedang melakukan kunjungan kerja ke Kab Tapsel. “Kami aja baru sampai tadi pagi di Medan dan langsung menuju ke Polonia. Kami merasa terpanggil menjemput sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada Mendiang,” aku Isma Pulungan kepada MartabeSumut dan sejumlah wartawan. Menurut Isma, saat mendengar kabar duka tersebut di Aek Latong Tapsel, dirinya dan beberapa anggota Komisi A berinisiatif mempertanyakan proses penjemputan peti mati hingga prosesi penghormatan terakhir terhadap Marasal Hutasoit di gedung DPRDSU. “Kami langsung kontak Ketua DPRDSU Pak Saleh Bangun. Kami minta dilakukan penjemputan peti mati saat tiba di Polonia dan ketersediaan mobil patroli polisi untuk mengantarkan mayat ke rumah duka,” beber Isma, yang diaminkan Taufik Hidayat, Syamsul Hilal, Drs H Raudin Purba dan Tohonan Silalahi, SE, MM.
DPRDSU Gelar Upacara Pelepasan
Terpisah, di lokasi yang sama, MartabeSumut menjumpai Sekwan DPRDSU Drs H Randiman Tarigan, MAP. Menurut Randiman, bila tidak ada aral melintang, pihaknya akan mempersiapkan acara resmi pelepasan jenazah Marasal di gedung Dewan sebelum dibawa ke kuburan. “Jadi sebelum dikuburkan, kita buat acara di DPRDSU dulu. Waktu pastinya menyesuaikan jadwal keluarga,” terang Randiman. Sorenya sekira pukul 15.00 WIB, MartabeSumut menuju rumah duka menemui Winson Hutasoit, anak kedua Marasal Hutasoit. Winson mengatakan, besar kemungkinan Almarhum akan disemayamkan di pekuburan Gajah Mada Medan. “Sudah ada percakapan tadi dengan keluarga bang. Sepertinya bapak dimakamkan di pekuburan Gajah Mada pada hari Jumat sore (22/6),” katanya dengan nada pelan. Hingga berita ini dituliskan, rumah duka masih disesaki tamu-tamu yang ingin menyampaikan belasungkawa. Peti mati putih berisikan jasad Marasal Hutasoit diletakkan di dalam rumah dan dikelilingi keluarga, saudara, kerabat, relasi, saudara serta para pelayat.