Kapoldasu: Kasus Sengketa Tanah di Sumut Jadi Bom Waktu Bila Tidak Diselesaikan

Bagikan Berita :

www.MartabeSumut.com Medan

Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Kapoldasu) Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro, SH, mengatakan, berbagai persoalan sengketa tanah dan konflik lahan yang terjadi di Sumut akan menjadi ‘bom waktu’ bila pihak-pihak terkait tidak serius menyelesaikannya.

Jendral bintang dua tersebut angkat bicara soal sensitifnya masalah tanah di Sumut tatkala ditanyai oleh Jurnalis MartabeSumut Budiman Pardede dalam satu sesi diskusi, Selasa (12/6) pukul 12.05 WIB, di ruang kerjanya Mapolda Sumut. Kapoldasu mencontohkan, konflik lahan yang akhir-akhir ini kerap menyeruak, membuat dirinya bertekad menanyakan serius kepada managemen PTPN yang ada di Sumut menyangkut luas lahan HGU, eks HGU dan dugaan penjualan asset-asset negara yang tidak sesuai aturan. “Selanjutnya saya mencoba mendorong Muspida plus Sumut agar duduk satu meja mencari jalan keluar terbaik,” terang Kapoldasu.

Disela-sela acara khusus menerima audiensi Ketua DPD Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB) Sumut Drs H Darwin Syamsul, Wakil Ketua Dewan Presidium Pusat Persatuan Rakyat Desa (Parade) Nusantara Drs H Raudin Purba yang juga anggota Komisi A DPRD Sumut, Ketua DPD Parade Nusantara Sumut Indah dan beberapa fungsionaris Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) yang terhimpun dalam Studi Club Masyarakat (SCM) Sumut, Kapoldasu memastikan, berbagai persoalan yang melanda masyarakat, perkebunan swasta/BUMN hingga tudingan miring keterlibatan oknum/institusi kepolisian di lahan-lahan sengketa, menjadi sesuatu yang prioritas untuk dituntaskan.  “Saya sendiri sudah menyiapkan satu buku panduan terkait lahan-lahan PTPN yang bermasalah. Kasus tanah ini mulai terangkat sejak 1998 dan sangat rawan bila dibiarkan. Mafia dan oknum tentu saja ada bahkan tidak tertutup kemungkinan anak buah saya terlibat. Makanya, saya yang memiliki tugas menjaga kamtibmas, mengambil langkah-langkah untuk mencegah ‘chaos’ (rusuh) melalui kebijakan preventif, lidik, sidik dan reaktif. Saya sendiri semakin sadar kalo akhirnya tugas polisi sekarang adalah menangani semua residu departemen dan instansi pemerintah,” ujar Kapoldasu tersenyum, seraya menambahkan, dirinya tidak memiliki ekspektasi apapun selain menjaga kondusifitas wilayah, menghindari jatuhnya korban serta menjauhkan bentrok massal tatkala muncul demonstrasi massa.

Wujudkan Bangsa Beradab

Kapoldasu mengimbau, potensi masyarakat melalui Ormas atau LSM sebaiknya bisa menjadi pion negara dalam mewujudkan keadilan, perdamaian dan keutuhan bangsa yang beradab. Persoalan demonstrasi atau penyampaian aspirasi dinilainya wajar-wajar saja sepanjang dilakukan tidak anarkis atau merugikan kepentingan lebih luas. “Saya mau ajak warga Sumut melakukan perubahan mind set (cara fikir) karena polisi tidak mungkin bekerja sendiri. Mari kita perbaiki image ‘ini Medan bung’ yang berkonotasi negatif menjadi ‘ini baru Medan’. Orang Medan, Sumut dan pendatang harus mulai berkata Ini baru Medan lantaran semua urusan dilakukan secara baik dan tertib,” cetus Kapoldasu.

Kegiatan Penanaman 1 Juta Pohon

Pantauan MartabeSumut sebelumnya, yang saat itu diikutsertakan menemui Kapoldasu, setelah Raudin Purba mengawali silaturahmi perkenalan, Ketua GRIB Sumut Darwin Syamsul melaporkan rencana kegiatan bakti sosial penanaman 1 juta pohon di 4 kabupaten se-Sumut seperti Deliserdang, Langkat, Tanah Karo dan Simalungun. Dalam waktu dekat, aku Darwin, pihaknya bersama Parade Nusantara Sumut dan 900-an LSM yang bernaung di SCM Sumut akan melakukan kegiatan positif untuk memajukan pembangunan daerah. “Kami datang memohon dukungan dan arahan kepada Pak Kapoldasu. Karena kegiatan penanaman 1 juta pohon kami orientasikan untuk mewujudkan kepedulian terhadap lingkungan dan merangsang percepatan iklim pariwisata yang semakin kondusif,” kata Darwin. Menurut Darwin, pohon-pohon yang akan ditanami adalah berjenis buah-buahan. Sehingga bermanfaat bagi warga serta bisa dijadikan motivasi menggairahkan pendapatan masyarakat. “Misalnya saja mangga, alpukat, jambu dan jenis pohon yang sering ditanami warga,” ungkapnya.

Sambut Baik

Menanggapi rencana itu, Kapoldasu Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro, SH, menyambut baik kegiatan positif yang dipersiapkan GRIB, Parade Nusantara dan SCM Sumut. Kapoldasu mengatakan, sepanjang kegiatan organisasi kemasyarakatan ditujukan untuk kebaikan daerah dan kemaslahatan rakyat, dirinya akan memberikan dukungan dan apresiasi tinggi. “Saya sambut baik kegiatan penanaman 1 juta pohon. Programnya bagus dan bermanfaat bagi kelangsungan hidup di masa depan. Apalagi, setahu saya, Kodam I BB juga punya program serupa menyangkut penghijauan lingkungan,” ujar Kapoldasu, sembari berinisiatif akan mencarikan bibit pohon bernama trambesi yang sangat potensial memberi daya dukung lingkungan sekitar karena selain tidak sulit menanamnya juga berfungsi ganda mengeluarkan oksigen (O2). Selain memberikan dukungan, Kapoldasu juga mengajak ormas GRIB, Parade Nusantara, SCM dan LSM lainnya untuk terus berbuat yang terbaik untuk Tanah Air dengan tetap mengedepankan kemandirian serta berfikir jernih menyikapi setiap permasalahan. “LSM itu sebaiknya tidak manja melainkan berupaya mandiri dan benar-benar menerapkan makna swadaya sebuah organisasi,” ingat Kapoldasu.

Usai Kapoldasu memberikan wejangan, Drs H Darwin Syamsul, Drs H Raudin Purba dan Ketua DPD Parade Nusantara Sumut Indah memberikan 1 buku berjudul “Media Tanam Pohon” kepada Kapoldasu seraya meminta Kapoldasu berkenan menjadi Dewan Pembina di SCM. Beberapa jajaran LSM yang hadir juga tampak seperti; Benny M Aritonang (Parade Nusantara), Jhonson Sinulingga (Reclasseering Indonesia), Iwan (Parade Nusantara Langkat), Erikson Barimbing, SH (P2KN), Samuel Barus (Panji Keadilan), Conny Rita Siahaan, SH (GRIB Sumut), Hendra Raja S Munthe (GAN Sumut), Hendra Gunawan Tarigan (GAN Sumut), Ir Amin Frans S (GAN) Medan dan Sapta Utama, SH (Parade Nusantara).(RED/MS)

Bagikan Berita :

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here