Aparat Polsek Medan Kota menangkap penarik becak bermotor (betor) yang kerap bermain judi tuo (2 uang logam dilempar ke atas-Red) di depan SMU Negeri 5 Medan, Kamis (31/5) sekira pukul 12.00 WIB. Pantauan MartabeSumut, di SMU 5 Medan 1 pekan belakangan, biasanya penarik betor menutup ruas jalan umum dengan betor masing-masing sehingga ada areal khusus yang aman dari penglihatan umum untuk bermain tuo.
Joe, salah seorang pedagang sekitar yang dikonfirmasi MartabeSumut di lokasi kejadan, mengatakan, penangkapan dilakukan 3 aparat Polsek Medan Kota berpakaian preman di Jalan Pelajar persis depan SMU 5. Saat beberapa penarik betor asyik bermain tuo, kata Joe, tiba-tiba datang 3 polisi dan menciduk pelaku. “Saya rasa cuma 2 orang yang berhasil diringkus karena sebagian lainnya langsung bubar dan melarikan diri,” beber Joe.
Menurut Joe, perilaku memalukan itu sudah terlalu sering dan cukup lama dilakukan beberapa penarik betor yang biasa mangkal menunggu penumpang siswa/i SMU 5 Medan yang pulang sekolah. Ironisnya, imbuh Joe lagi, warga sekitar sudah pula memperingatkan penarik betor agar tidak bermain judi tuo. “Ya gimana lagi bang, sudah sering diingatkan tapi tetap dilakukan. Bukannya banyak kali uang mereka namun berjudi pulak di depan sekolah dan ruas jalan umum,” herannya. Hal senada dikatakan salah seorang siswa SMU 5 yang kebetulan menyaksikan penangkapan. “Benar bang, baru aja ditangkap polisi. Ada 2 orang penarik betor yang dibawa dengan sejumlah uang yang dikumpulkan polisi,” ujarnya.
Kapolsek Bersikap Kaku
Kapolsek Medan Kota Komisaris Polisi Sandy Sinurat, SIK, yang dijumpai MartabeSumut di ruang kerjanya, enggan memberikan konfirmasi dan terlihat bersikap kaku. Sandy menyatakan tidak akan memberikan konfirmasi apapun sebelum ada surat tugas resmi dari media. Ketika ditunjukkan bukti diri melalui Kartu Pers dalam tugas-tugas peliputan umum para Jurnalis, Sandy tetap menolak berbicara. Dan manakala kembali dijelaskan bahwa awak MartabeSumut bukanlah jurnalis yang khusus ‘ngepos’ di Polsek Medan Kota sehingga tidak ada surat tugas secara formal, Sandy tetap menampakkan kebijakan prosedural kaku dan terkesan kurang mendukung tugas-tugas Pers. “Media apa ini, saya baru dengar. Kalau ada surat tugas peliputan di Polsek Medan Kota ini, barulah Anda saya layani,” tepisnya.
Aparat Turun ke SMU 5
Sementara itu, petugas piket Polsek Medan Kota, Aiptu AE Siregar dan Bripka H Nainggolan yang ditemui MartabeSumut, membenarkan aparat patroli Polsek Medan Kota turun ke SMU 5 untuk menangkap penarik betor yang bermain judi. “Benar, sesuai laporan warga, petugas kami sudah turun tadi dan melakukan penangkapan. Mungkin sekarang mereka sedang balik menuju ke kantor,” kata Nainggolan. Dia juga mengherankan sikap penarik betor yang seharusnya mengumpulkan uang untuk keluarga dan bukan bermain judi. “Kayak banyak kalilah uang orang itu. Bikin malu aja main judi di depan sekolah. Sudah ditangkap nanti baru tahu rasa mereka,” sesal Nainggolan, sembari menegaskan aksi penarik betor yang main judi di depan SMU 5 Medan meresahkan warga sekitar dan merusak pemandangan bagi pemakai jasa jalan umum.