Minggu, 7 Juni 2015 | 00:08 WIBTelah dibaca 928 kaliPendidikan Tinggi Indonesia Terpuruk, Lucu Gelar Guru Besar Diambil Tapi Non Aktif di AkademisGolfrid Hutagaol![]() Ilustrasi out put pendidikan tinggi yang tidak tahu mau kemana. (Courtesy Google). MartabeSumut, Medan
Pendidikan Tinggi di Indonesia saat ini terus terpuruk sesuai penelitian QS World University Rankings tahun 2012. Berdasarkan statistik dunia, Universitas Indonesia (UI) berada pada posisi 273. Namun tahun 2014 UI melorot di urutan 310. Lucunya lagi, kalau dalam minggu ini bisnis ijazah palsu marak terungkap, maka jauh-jauh hari gelar Guru Besar di Indonesia jadi ironi miris sebab kerap disandang pejabat publik yang justru non aktif dalam lingkungan Akademis.
Penegasan tersebut disampaikan Idhamsyah Eka Putra, alumni Doktoral Psikologi dari Johannes Kepler University of Linz Austria. Dia mengatakan, seharusnya Direktorat Pendidikan Tinggi Indonesia (Dikti) berupaya memperbaiki kualitas dan mutu pendidikan. Bukan justru melakukan kebijakan-kebijakan yang tidak mendukung upaya peningkatan mutu. Idhamsyah mencontohkan, kepangkatan sabagai Guru Besar adalah jenjang tertinggi dalam dunia akademis. Sedangkan institusi perguruan tinggi merupakan wadah bagi para ilmuwan, akademisi dan peneliti bekerja maupun meniti karir. "Petunjuk teknis pelaksanaan penilaian angka kredit jabatan fungsional dosen diatur pada Permendikbud Nomor 92 Tahun 2014," ujarnya. Kualifikasi Pendidikan Luar Negeri Melarang
Idhamsyah mempertanyakan, bagaimana mungkin seorang Menteri atau Presiden dapat menjalakan fungsi sebagai Guru Besar ? Bagaimana pula aktivitas keilmiahannya dapat dilakukan mengingat tugas utama mereka begitu banyak dan penting bagi negara ? "Begitu juga ketika seorang SBY masih menjabat Presiden lalu diangkat sebagai Guru Besar. Bagaimana caranya Presiden aktif dapat menunaikan fungsi Guru Besar," sindir Idhamsyah bertanya. Pertanyaan kritis selanjutnya, timpal Idhamsyah lebih jauh, apakah setelah habis massa sebagai pejabat publik masih menjabat Guru Besar atau tidak? "Jika ya, apa aktivitas keilmiahan yang dilakukan dan adakah mahasiswa yang dibimbing," tegasya tak habis fikir
Tiga Petisi Kepada Menristek Dikti
Oleh sebab itu, tegas Idhamsyah, saat ini ada 3 Peitisi yang telah disampaikan kepada Menteri Ristek Dikti serta Dirjen Dikti yang memuat harapan. Diantaranya: Pertama, penghentian sistem kepegawaian terpusat dan kontrol kepegawaian oleh Dikti. Pekerjaan seperti itu Idhamsyah hanya menambah kerja Dikti tetapi hasil yang didapat sangat tidak produktif serta kurang menguntungkan perguruan tinggi. Kedua, Dikti cukup menjadi regulator dan pengawas saja. Bertugas mengembangkan standardisasi mutu suatu Universitas. Dimana salah satu penilaiannya dikatakan Idhamsyah adalah berdasarkan aktivitas ilmiah Universitas itu sendiri. Dengan demikian, terangnya, jika suatu departemen di sebuah Universitas dinilai tidak dapat memenuhi standardisasi penilaian Dikti, misalnya jumlah pubilkasi, tentu saja Dikti berhak menutup setiap institusi yang mengatasnamakan lembaga pendidikan. Ketiga, membuat standard gaji untuk jenjang akademik yang ditentukan. Dalam konteks ini, Indhamsyah mengimbau agar Universitas diberikan hak menentukan gaji pegawainya sendiri asalkan tidak dibawah standard ketentuan UU/peraturan.
Berita Lainnya |
Memahami UU PERS Nomor 40 tahun 1999
Akhir-akhir ini banyak kalangan internal (pegiat, organisasi profesi/perusahaan) PERS maupun pihak eksternal (masyarakat/narasumber) yang keliru dan main hakim sendiri saat menilai kinerja PERS. Melongok UU Lalu LIntas Nomor 22/2009Sampai saat ini pemakai sepeda motor/angkutan umum banyak keberatan/ memperdebatkan UU No 22/2009. Diantaranya pengemudi sepeda motor, yang diwajibkan menghidupkan lampu siang hari. 3 Media Penyebab Timbulnya Jerawat Banyak orang tak menyangka bahwa selain debu yang kerap melekat dalam kulit, ternyata ada 3 media (barang-barang) yang selalu kita pakai dan berisiko menimbulkan jerawat. Seks Mau Meningkat, Makan Ikan ! Anda mau sukses urusan seks? Segara konsumsi ikan ! Sebab ikan memberi banyak manfaat bagi kesehatan. Riset terbaru menunjukkan, nutrisi yang terkandung dalam ikan membantu menaikkan gairah seks pria. |