Calon-calon Gubernur Sumatera Utara (Cagubsu) yang telah mengikrarkan diri kepada publik adalah sosok bersemangat untuk memimpin Sumut 5 tahun kedepan. Namun sayang, berbagai pemikiran dalam bentuk program yang terdengar dan diungkapkan kepada rakyat, umumnya kurang terukur sehingga terkesan tidak berani memberikan jaminan atas target pencapaian.
Penilaian kritis tersebut dilontarkan anggota Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU) Drs Ahmad Ihyar Hasibuan, Senin siang (1/10) di gedung Dewan. Kepada sejumlah wartawan termasuk MartabeSumut, legislator yang akrab disapa ‘ayah’, itu membeberkan, berdasarkan informasi yang diperoleh dari media massa, semua Cagubsu kerap berbicara tentang kesejahteraan rakyat tapi belum ada yang terukur mematok bentuk ril memajukan masyarakat maupun pembangunan daerah. “Saya baca di media, para Cagubsu cuma berbicara kesejahteraan rakyat. Tapi tidak satupun dari mereka yang tegas mengeluarkan gagasan baku bagaimana memperbaiki kesejahteraan masyarakat itu. Jadi komentar dan statemen mereka di publik tidak didasari program terukur,” ujar Ahmad Ihyar.
Tidak Semu dan Abu-abu
Menurut Politisi Partai Demokrat ini, kalau seorang Cagubsu memiliki program terukur, niscaya tidak lagi menyampaikan sesuatu yang cenderung semu atau bersifat abu-abu. Melainkan terang benderang semisal evaluasi perjalanan pembangunan daerah, mencatat kebutuhan masyarakat lokal, menyiasati gaya kempemimpinan pemerintah hingga mengkritisi berbagai persoalan/keluhan rakyat yang masih berkepanjangan. Bila semenjak dini semangat seorang Cagubsu sudah terlihat di permukaan, imbuh Ahmad Ihyar, maka itu merupakan sikap yang patut diacungi jempol namun sewajibnya diikuti program terukur untuk menjawab hal-hal yang belum selesai secara terang benderang. Saat dikejar MartabeSumut apa-apa saja yang dimaksudkan dengan program terukur, Ahmad Ihyar justru tersenyum kecil. Bagi dia, sekarang ini semua orang bisa saja bicara kesejahteraan masyarakat tapi setelah terpilih enggan berbuat bahkan bingung merealisasikan. “Kalimat atau ‘jualan’ seorang Cagubsu yang terukur itu harus jelas dipahami masyarakat dong. Sebab apa-apa yang dikatakannya menjadi dasar bagi rakyat untuk menagihnya kelak. Berani gak mereka mematok ribuan kasus-kasus tanah di Sumut ini akan dituntaskan dalam tempo 5 tahun. Begitu juga pada sektor kesehatan, pendidikan, lapangan pekerjaan dan lainnya. Ada gak yang berani mematok program penghapusan jumlah pengangguran,” sindir Ahmad Ihyar dengan nada tanya.
Artinya, lanjut dia, terlepas dari semangat memimpin Sumut 5 tahun kedepan, sebenarnya berbagai rencana/program yang terukur berkorelasi erat terhadap perbaikan Sumut karena menjadi masukan berharga bagi pihak-pihak terkait. “Jangan semu dan abu-abu tapi harus terukur. Saya meyakini, selain pencalonan dirinya akan didukung rakyat, paling tidak pemikiran yang berkembang menjadi sumbang saran atau kritik konstruktif tatkala didengar publik,” tutup Ahmad Ihyar diplomatis.
Untuk diketahui, rakyat di Sumatera Utara akan berpesta demokrasi Pilkada pada tahun 2013. Hingga kini ada sekira 15 nama yang jauh-jauh hari sudah mempublikasikan diri maju menjadi Cagubsu. Diantaranya; Gatot Pujo Nugroho, AY Nasution, Cornel Simbolon, Sutan Bathugana S, Chairuman Harahap, Tengku Erry, Amry Tambunan, Gus Irawan Pasaribu, Wisjnu Amat Sastro, Bintatar Tarigan, RE Nainggolan, Wildan Aswan Tanjung, Hasbullah Hadi, Fadly Nurzal dan T Milwan.